KemenPPPA Soroti Sikap SMA Binus Serpong Soal Adanya Geng Pelajar: Harusnya Tahu dan Bukan Mendengar
TANGERANG - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI meminta pihak SMA Binus International Serpong, Tangerang Selatan lebih peka terhadap murid-muridnya. Terlebih saat kejadian membuat geng-geng yang akhirnya berujung terjadinya pembullyan.
Plh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Rini Handayani saat dikonfirmasi, Rini Handayani mengatakan pihak guru harus lebih tahu tentang apa yang terjadi disekitarnya. Hal ini pun telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Permendikbu) No 46 tahun 2023.
“Ini harus sekolah, harus tahu. gak bisa sekolah, tidak tahu bagaimana kondisi dan situasi yang ada di lingkungan sekolah. untuk segera tahu tidak hanya mendengar,” kata Plh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak saat dikonfirmasi, Rini Handayani, Minggu, 25 Februari.
Rini menilai sikap sekolah seharusnya mengerti apa yang dilakukannya apabila adanya murid-murid membuat geng-geng sehingga identik kekerasan. Pasalnya, apabila dibiarkan maka akan ada tindakan-tindakan perundungan yang terjadi secara berulang-ulang setiap tahunnya.
“Setelah mendengar terus (pihak sekolah harus mengetahui) apa yang dilakukan,” katanya.
Sebagai informasi dugaan aksi perundungan terjadi di SMA Binus International, BSD Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Aksi ini pun dibagikan di salah satu akun twitter @BosPurwa. Dalam narasi itu dijelaskan bila korban sendiri merupakan calon anggota geng tersebut.
Mereka yang ingin bergabung dalam geng itu harus menuruti perintah seniornya seperti membelikan makanan hingga diminta melakukan perilaku yang menyimpang.
Tak sampai di sana, kerap kali kekerasan fisik menjadi syarat bergabung ke dalam geng tersebut. Saat itu disebutkan korban diikat di tiang hingga dipukuli menggunakan balok kayu.
Baca juga:
Alih-alih menolong, beberapa siswa yang turut hadir di lokasi justru merekam aksi tersebut dan menertawakannya. Beberapa pelaku yang terlibat disebutkan sudah mendapatkan hukuman skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah.
“Gw dapat info, ada perundungan di SMA Binus Intl BSD, seorang anak dipukuli sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit, mereka anak-anak pesohor, dan ngerinya lagi sampai disundut rokok!," tulis pada akun tersebut.