BKSDA Diminta Segera Evakuasi Harimau Resahkan Warga Lampung Barat
LAMPUNG BARAT - Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Nukman meminta kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bengkulu-Lampung untuk segera mengevakuasi Harimau Sumatera yang meresahkan warga tersebut.
"Agar raja hutan Harimau Sumatera yang sudah meresahkan masyarakat Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) itu segera ditangkap untuk dilakukan minimal karantina, agar kejadian serupa tidak terulang kembali," kata Nukman saat dihubungi, Kamis 22 Februari, disitat Antara.
Ia juga mengingatkan, masyarakat untuk tetap waspada terhadap keberadaan harimau yang dapat menyerang penduduk, khususnya saat berada di kebun.
"Terhadap masyarakat saya minta untuk tetap waspada, kalau ke kebun memetik kopi, durian, jangan sendiri-sendiri, usahakan mengajak teman agar bisa saling membantu," tuturnya.
Nukman juga mengingatkan warga agar tidak mengambil tindakan sendiri untuk menangkap hewan buas yang berkeliaran pada beberapa bulan ini, karena khawatir akan ada korban lagi.
Sebelumnya, BKSDA wilayah Bengkulu-Lampung memasang jebakan kandang dan kamera perangkap untuk menindaklanjuti laporan adanya dua warga yang tewas diterkam harimau di Lampung Barat.
"Untuk mengantisipasi tidak terjadi kasus serupa dan meredam keresahan masyarakat, BKSDA Bengkulu-Lampung memasang kandang jebak dan kamera jebak di lokasi kejadian korban ditemukan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung, Joko Susilo.
Baca juga:
- Bareskrim Limpahkan Tiktokers Sebar Ujaran Kebencian soal Papua ke Kejati DKI
- Kelakar Sahroni Lihat Ridwan Kamil Pasang Baliho "OTW Jakarta": Lawannya Terlalu Mudah
- Keok di Dapil Potensial, Partai Ummat Nilai Algoritma Sirekap Bermasalah
- MKMK Gelar Rapat Tindak Lanjuti Laporan Dugaan Anwar Usman Langgar Etik
Pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi dan pencarian Harimau Sumatera yang meresahkan warga sekitar.
"Sudah menurunkan Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) SKW III Lampung untuk melakukan evakuasi satwa liar, jenis Harimau Sumatera," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya Sahri bin Saprak (28) warga Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, ditemukan meninggal dunia pada hari Kamis 22 Februari 2024 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Sahri ditemukan warga dengan kondisi yang cukup mengenaskan di kebunnya di Talang Peninjauan dan diduga akibat serangan harimau.
Sebelumnya Gunarso warga Pemangku Sunber Agung II, Pekon Simber Agung, Kecamatan Suoh, Kamis 8 Februari ditemukan masyarakat meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan di sebuah lahan perkebunan. Melihat kondisi luka yang dialami Gunarso warga menduga akibat terkaman harimau.