Bom Israel Ratakan Masjid dan Rumah di Rafah, Jumlah Korban Tewas Warga Palestina Kini Mencapai 29.410 Jiwa

JAKARTA - Bom-bom Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza meratakan sebuah masjid dan menghancurkan rumah-rumah dalam peristiwa yang oleh penduduk disebut sebagai salah satu malam terburuk mereka, membuat jumlah korban tewas warga sipil Palestina terus bertambah.

Para pelayat meratapi setidaknya tujuh mayat di dalam kantong jenazah, yang dibaringkan di atas jalan berbatu di luar kamar mayat di kota yang terletak dekat perbatasan Mesir, di mana lebih dari separuh dari 2,3 juta penduduk wilayah kantong Palestina itu kini mengungsi, sebagian besar di tenda-tenda.

Masjid Al-Farouk di pusat Kota Rafah diratakan menjadi lempengan beton, sementara fasad bangunan di dekatnya hancur. Pihak berwenang mengatakan, empat rumah hancur di selatan kota dan tiga di tengah kota.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 97 orang dipastikan tewas dan 130 terluka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir, namun sebagian besar korban masih berada di bawah reruntuhan atau di daerah yang tidak dapat dijangkau oleh tim penyelamat, melansir Reuters 22 Februari.

Sementara itu, warga setempat mengatakan pemboman itu adalah yang terberat sejak Israel memulai serangan ke Rafah sepuluh hari lalu, di mana mereka berhasil membebaskan dua sandera namun sejumlah warga sipil tewas.

"Kami tidak bisa tidur, suara ledakan dan deru pesawat tidak berhenti," kata Jehad Abuemad yang tinggal bersama keluarganya di tenda pengungsian.

"Kami bisa mendengar anak-anak menangis di tenda-tenda terdekat, orang-orang di sini putus asa dan tidak berdaya, Israel menunjukkan kekuatannya terhadap mereka," lanjutnya.

Pihak berwenang Gaza mengatakan sedikitnya 20 orang juga tewas akibat pemboman terhadap dua rumah di bagian tengah Jalur Gaza, satu-satunya wilayah penting lainnya yang belum diserbu oleh pasukan Israel dalam serangan lima bulan mereka.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Hari Kamis mengatakan, jumlah warga Palestina yang tewas sejak perang pecah di wilayah itu telah mencapai 29.410 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 69.465 orang, dikutip dari The Times of Israel.

Diketahui, Israel melancarkan blokade, pemboman dan operasi darat di Gaza, setelah militan Hamas menyerbu wilayah selatan mereka pada 7 Oktober lalu, menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan menyandera 253 orang lainnya.