Surati Presiden Putin, Ibunda Navalny Minta Jenazah Putranya Dipulangkan untuk Dikuburkan
JAKARTA - Ibunda mendiang Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia yang tewas pekan lalu, Lyudmila Navalnaya menyurati Presiden Vladimir Putin, meminta jenazah putranya dikembaliknya agar dapat dikuburkan.
Navalny (47) jatuh pingsan dan meninggal mendadak pada Hari Jumat setelah berjalan-jalan di koloni hukuman "Polar Wolf" di atas Lingkaran Arktik tempat dia menjalani hukuman tiga dekade, kata petugas penjara.
Berbicara dalam video yang direkam di depan penjara, sang ibunda mengungkapkan dirinya tidak tahu di mana jenazah putranya berada, meminta Presiden Putin memberikan perintah untuk memulangkannya.
"Untuk hari kelima saya tidak bisa melihatnya, mereka tidak memberikan jenazahnya kepada saya dan bahkan tidak memberi tahu saya di mana dia berada," kata Navalnaya dalam pesan yang disiarkan di saluran YouTube Navalny LIVE, melansir Reuters 20 Februari.
"Saya memohon kepada Anda, Vladimir Putin. Penyelesaian masalah ini bergantung pada Anda sendiri. Biarkan saya akhirnya bertemu dengan putra saya," lanjutnya.
"Saya menuntut agar jenazah Alexei segera dipulangkan agar saya bisa menguburkannya secara manusiawi," tandasnya.
Ia pun mengirimkan surat resmi kepada Putin dengan tuntutan yang sama.
Terpisah, sekutu Navalny mengutip penyelidik Rusia yang mengatakan pihak berwenang memerlukan setidaknya 14 hari untuk melakukan berbagai tes kimia pada tubuhnya, oleh karena itu belum dapat menyerahkan jenazahnya.
Baca juga:
- Pejabat PBB Ingatkan Uni Eropa Tidak Ada yang Bisa Menggantikan UNRWA
- Ingatkan Israel, Uni Eropa: Serangan ke Rafah akan Menjadi Bencana Besar
- Siap Lanjutkan Perjuangan Mendiang Sang Suami, Istri Navalny: Saya Ingin Membangun Rusia yang Bebas
- Menlu Maliki Tuntut Israel Akhiri Pendudukan di Palestina saat Sidang Mahkamah Internasional
Sementara itu, negara-negara Barat dan pendukung Navalny mengatakan Presiedn Putin bertanggung jawab atas kematian Navalny. Kremlin membantah terlibat, mengatakan klaim Barat bahwa Presiden Putin bertanggung jawab tidak dapat diterima.
Presiden Putin sejauh ini belum memberikan komentar publik mengenai kematian Navalny. Tewasnya Navalny semakin memperdalam perpecahan dalam hubungan antara Moskow dan Barat yang disebabkan oleh perang Ukraina selama hampir dua tahun.