Usulkan Rancangan Resolusi DK PBB Mengenai Gaza, AS Serukan Gencatan Senjata dan Pembebasan Seluruh Sandera
JAKARTA - Amerika Serikat telah mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza yang menyerukan gencatan senjata sementara dalam perang Israel melawan Hamas di Gaza, serta memberikan peringatan terkait rencana serangan ke Rafah.
Rancangan AS tersebut muncul setelah negara itu bersumpah untuk memveto rancangan proposal Aljazair yang menyerukan gencatan senjata segera. Diketahui, DK PBB akan melakukan pemungutan suara mengenai rancangan Aljazair pada Selasa pagi waktu setempat, dikutip dari CNN 20 Februari.
Menurut naskah rancangan resolusi yang diusulkan, Washington menyerukan "gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin," yang tidak memenuhi keinginan sebagian besar anggota Dewan Keamanan lainnya yang menginginkan gencatan senjata segera.
AS yang merupakan sekutu tradisional Israel, melindunginya dari tindakan PBB, berulang kali menolak seruan untuk melakukan "gencatan senjata," menekankan apa yang mereka klaim sebagai hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. AS juga telah memberikan suara menentang setidaknya dua resolusi Dewan Keamanan mengenai konflik Gaza dalam pemungutan suara sebelumnya. .
"Kami tidak berencana untuk terburu-buru melakukan pemungutan suara," kata seorang pejabat senior AS, seraya menambahkan pemerintah "tidak yakin Dewan Keamanan harus mengambil tindakan segera" dengan batas waktu pemungutan suara.
Resolusi AS "menggarisbawahi dukungannya terhadap gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, berdasarkan formula pembebasan semua sandera." AS, kata mereka, akan melipatgandakan upaya negosiasi di lapangan.
Lebih jauh, rancangan resolusi Negeri Paman Sam juga memperingatkan dampak serangan darat Israel ke Rafah, dengan mengatakan hal itu akan "mengakibatkan kerugian lebih lanjut terhadap warga sipil dan pengungsian lebih lanjut termasuk kemungkinan ke negara-negara tetangga, yang akan berdampak serius terhadap perdamaian dan keamanan regional."
Baca juga:
- Pejabat PBB Ingatkan Uni Eropa Tidak Ada yang Bisa Menggantikan UNRWA
- Ingatkan Israel, Uni Eropa: Serangan ke Rafah akan Menjadi Bencana Besar
- Siap Lanjutkan Perjuangan Mendiang Sang Suami, Istri Navalny: Saya Ingin Membangun Rusia yang Bebas
- Menlu Maliki Tuntut Israel Akhiri Pendudukan di Palestina saat Sidang Mahkamah Internasional
Rancangan AS, yang juga menyerukan pembebasan sandera Israel, akan dibahas secara pribadi pada hari Selasa. Namun, tidak jelas kapan akan dilakukan pemungutan suara.
Diketahui, suatu rancangan resolusi memerlukan lebih dari 9 suara setuju, tanpa veto dari anggota tetap (AS, Inggris, Rusia, Prancis dan Chia), dari total 15 negara anggota DK PBB untuk disahkan.