JAKARTA - Moskow akan terus menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap Palestina dan tidak akan membiarkan Amerika Serikat membungkam Dewan Keamanan PBB.
Itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya, menyusul veto Amerika Serikat terhadap rancangan resolusi DK PBB terkait penghentian segera perang di Jalur Gaza, Palestina.
"Kami akan terus berdiri teguh untuk mengakhiri kekerasan terhadap Palestina. Tanpa ragu sedikit pun, kami akan terus mengungkap pelanggaran dan kesucian yang dilakukan AS dalam menangani situasi ini," kata Dubes Nebenzya, melansir TASS 21 November.
Amerika Serikat pada Hari Rabu memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza, menuduh anggota dewan secara sinis menolak upaya untuk mencapai kompromi.
Dewan yang beranggotakan 15 negara itu menggelar pemungutan suara resolusi yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetapnya, dalam pertemuan yang menyerukan "gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen", secara terpisah menuntut pembebasan sandera, dikutip dari Reuters.
Hanya AS yang memberikan suara menentang, menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap dewan untuk memblokir resolusi tersebut.
"Kami tidak akan membiarkan Amerika membungkam seluruh dewan dengan tangan mereka dalam upaya untuk mendorong kelanjutan lebih lanjut operasi kejam Israel," Dubes Nebenzya.
Menurut Nebenzya, Dewan Keamanan harus "membawa perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran ke Timur Tengah."
"Tidak seorang pun, termasuk Amerika Serikat dan perwakilan Barat lainnya yang toleran, berhak menghalangi aspirasi yang sah ini," kata diplomat Rusia itu.
Ini adalah kelima kalinya Amerika Serikat memblokir resolusi yang menyerukan gencatan senjata Gaza sejak dimulainya eskalasi pada Oktober tahun lalu. AS juga memblokir pemberian keanggotaan penuh kepada Palestina di PBB.
BACA JUGA:
Terpisah, seorang pejabat senior AS yang memberi pengarahan kepada wartawan dengan syarat anonimitas sebelum pemungutan suara mengatakan, AS hanya akan mendukung resolusi yang secara eksplisit menyerukan pembebasan sandera segera sebagai bagian dari gencatan senjata.
"Seperti yang telah kami nyatakan berkali-kali sebelumnya, kami tidak dapat mendukung gencatan senjata tanpa syarat yang tidak menyerukan pembebasan sandera segera," kata pejabat itu.