WBC Rencana Tambah Juri untuk Duel Tyson Fury vs Oleksandr Usyk

JAKARTA – World Boxing Council (WBC) berencana menambah jumlah juri untuk pertarungan Tyson Fury vs Oleksandr Usyk demi mengurangi keputusan kontroversial.

Presiden WBC, Mauricio Sulaiman, mengatakan dia sudah mengusulkan untuk menambah juri menjadi lima atau enam dari jumlah tiga juri yang lazim dikenal hingga saat ini.

"Kami mengusulkan untuk menggunakan lima juri atau enam juri," kata dia kepada Sky Sport seperti dilansir dari Boxing Scene.

"Itu satu-satunya niat untuk memastikan tidak ada kontroversi. Kami menghadapi pertarungan terbesar dalam 25 tahun di divisi kelas berat. Jadi, kami harus berusaha melakukan yang terbaik," tuturnya.

Sulaiman lebih lanjut menegaskan dirinya akan terus berusaha merekomendasikan menambahkan jumlah juri untuk pertarungan tersebut sekalipun proposalnya itu telah mendapat penolakan.

"Tinju adalah olahraga yang perubahannya sangat sulit didapat. Kami puritan, tradisionalis, kami tidak menginginkan perubahan. Saya akan terus membuat proposal. Ada yang menyukai idenya, ada pula yang menyukai proses pengambilan keputusan. Lihat saja," ujar dia.

Selain itu, Sulaiman juga ingin menggunakan teknologi video untuk pertarungan yang dinantikan tersebut. Teknologi ini bertujuan meminimalisasi kesalahan yang dilakukan oleh juri.

Rencana ini berkaca dari pertarungan antara Fury melawan mantan juara dunia kelas berat UFC, Francis Ngannou, yang berlangsung pada Oktober 2023. Ada beberapa kontroversi di laga itu yang seharusnya bisa ditinjau ulang dengan teknologi ini.

"Untuk memiliki kepastian mutlak bahwa tidak akan ada kontroversi. Hal itu, dalam laga sebesar ini, akan sangat tidak dapat diterima," ucap dia.

Fury dan Usyk akan duel untuk gelar kelas berat tidak terbantahkan untuk pertama kalinya dalam hampir 25 tahun terakhir. Mereka seharusnya sudah duel 17 Februari 2024, tetapi digeser ke 18 Mei 2024 di Riyadh, Arab Saudi.

Pergeseran jadwal ini dilakukan karena Fury mengalami luka di bagian wajah ketika menjalani latihan.