Ada Asteroid Besar Bakal Mendekati Bumi saat Ramadan
JAKARTA - Dikabarkan sebuah asteroid berukuran besar akan mendekati Bumi, pada awal Mei 2020 atau bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1441 Hijriah. Meski berukuran besar, namun benda langit ini tidak akan membahayakan planet Bumi yang kita tinggali.
Melansir Pusat Sains Antariksa LAPAN, benda langit yang diberi nama Asteroid 2016 HP6 ini memiliki sumbu diameter sebesar 1,579 SA atau 236 juta kilometer dengan kelonjongan orbit sebesar 0,357. Asteroid ini memiliki periode lintasan orbit selama 724,5 hari atau 1,98 tahun.
Jika perhitungan LAPAN tepat, asteroid ini akan menyambangi Bumi pada 8 Mei atau sekitar pertengahan bulan Ramadan mendatang. Meski menakutkan, tapi asteroid ini tidak akan membahayakan bagi Bumi.
"Benar ada, tapi tidak akan berdampak pada bumi sama sekali," kata Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN, Clara Yonoyatini kepada VOI.
Merujuk data Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA seperti yang dilaporkan oleh LAPAN, asteroid ini memiliki kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik ketika mendekati Bumi. Lintasan orbit asteroid ini dapat berubah dikarenakan tarikan gravitasi planet. Oleh karenanya, benda langit ini dikategorikan sebagai asteroid Apollo.
Bisa Membahayakan?
Asteroid 2016 HP6 diperkirakan memiliki ukuran antara 23 hingga 52 meter, dengan magnitudo +25,3 pada jarak satu SA (>Satuan Astronomi). Namun apabila lintasan orbit benda langit ini terlalu dekat dengan Bumi, bukan tidak mungkin asteroid ini bisa mengancam kehidupan di planet ini.
"Mestinya harus dilihat dengan teleskop agar tidak menimbulkan bahaya," imbuh Clara.
Dalam catatan Planetary Defense Coordinator Office NASA, asteroid yang pertama kali ditemukan pada 24 April 1932 ini pernah mendekati bumi. Serpihan debu dan bongkahan kecil dari material asteroid ini pun sempat menghujani langit, selama beberapa hari karena hancur di atmosfer bumi.
Setidaknya dalam catatan NASA, peristiwa itu tidak lagi terjadi selama 20 tahun terakhir. Selama itu sensor radar pemerintah Amerika Serikat (AS) hanya mendeteksi 600-an asteroid berukuran kecil yang memasuki atmosfer Bumi.
Satu-satunya, benda angkasa yang pernah jatuh dan menghantam Bumi setelah zaman prasejarah adalah Meteor Chelyabinsk, pada 2013 silam. Benda angkasa yang dikelompokkan sebagai asteroid Apollo ini memiliki ukuran 17 meter atau setara dengan bangunan gedung enam lantai.
Peristiwa yang terjadi tujuh tahun lalu ini disebut memiliki daya ledak lebih kuat dari ledakan nuklir. Setidaknya 1.200 orang mengalami cedera ringan hingga parah, setelah menerima gelombang kejut dari asteroid yang meledak di atas kota Chelyabinsk itu.
Para ahli meyakini, berdasarkan sisa pecahan meteorit di Chelyabinsk ini pernah menghantam Bumi setidaknya dalam 100 tahun. Mengingat ukuran dari asteroid yang jatuh, belum ada pengklasifikasian lebih lanjut terkait objek langit yang mungkin saja akan kembali menyambangi planet Bumi.