LSI Denny JA Prediksi Juara Pileg 2024
JAKARTA - Survei dari lembaga survei Indonesia (LSI) Denny JA, menyebutkan Partai Gerindra akan memenangi Pemilu 2024. Gerindra menggeser PDIP yang di dua pemilu sebelumnya menjadi pemenang.
Dalam survei yang dirilis Sabtu) disebut, Gerindra memiliki elektabilitas 22,7 persen. Sedangkan PDIP 18,9 persen. Disusul secara berturut-turut Golkar (11,6 persen), PKB (7,9 persen), PKS (7,6 persen), Nasdem (7,0 persen).
Sementara partai yang memiliki elektabilitas antara 4 hingga 5 persen, adalah Partai Demokrat (5,6 persen), PAN (4.1 persen), dan PPP (4,0 persen).
Adapun partai PSI yang dipimpin anak Jokowi, Kaesang Pangarep hanya memperoleh (2,2 persen). Begitu juga PKN yang dipimpin Anas Urbaningrum juga hanya (0,8 persen). Partai yang hanya mendapat dukungan 2 persen ke bawah adalah Perindo (2,0 persen), Gelora (1,0 persen), Hanura (1,0 persen), Ummat (1,0 persen), Garuda (0,9 persen), PBB (0,9 persen), Buruh (0,8 persen).
"Lonjakan suara Gerindra terjadi pada akhir Januari 2024. Menurut Ardian pada Desember 2023 hingga awal Januari 2024, PDIP masih masih menjadi pemenang. Tapi pada Januari 2024 akhir hingga Februari 2024, Gerindra menyalip PDIP," jelas peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam rilis hasil survei Sabtu 10 Februari.
Adapun perincian elektabilitas Gerindra berdasar waktu adalah Desember 2023 awal sebesar (17,8 persen), Desember 2023 akhir (17,7 persen), Januari 2024 awal (20,2 persen), Januari 2024 akhir (23,7 persen), Februari 2024 (22,0 persen).
Baca juga:
Sementara PDIP pada Desember 2023 awal sebesar (21,9 persen), Desember 2023 akhir (19,1 persen), Januari 2024 awal (21,9 persen), Januari 2024 akhir (17,9 persen), Februari 2024 (18,2 persen).
LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face-to-face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 survei ini sebesar 2,9 persen.
Survei dilakukan pada tanggal 26 Januari - 6 Februari 2024.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.