6 Cara Tepat Memvalidasi Perasaan Orang Terdekat untuk Hubungan Lebih Hangat
YOGYAKARTA – Memvalidasi merupakan cara membuat orang terdekat merasa didengar, dilihat, dan dipahami. Keterampilan memberikan validasi bahwa emosi, respons, dan pengalaman masuk akal, perlu dimiliki terutama untuk diaplikasikan pada orang-orang terdekat. Menurut psikolog berlisensi Kiki Fehling, Ph.D., validasi ialah salah satu bentuk pengaturan emosi. Hal ini dapat meredakan konflik dan memberi dukungan pada orang-orang terkasih yang mengalami pengalaman menyakitkan.
Validasi juga termasuk kunci membangun hubungan yang hangat, saling percaya, dan aman. Fehling menjelaskan, terdapat cara tepat untuk memvalidasi orang lain dalam poin berikut ini.
1. Hadir sepenuhnya bersama orang lain
Banyak orang duduk bersama tetapi sibuk dengan gawai masing-masing. Ini merupakan indikator tak bersama sepenuhnya bersama orang lain di dekat Anda. Sedangkan keterampilan validasi, pertama, harus hadir sepenuhnya. Dengan begitu orang terdekat merasa dilihat dan didengar. Dengarkan sepenuhnya dan berikan perhatian penuh sebelum memberikan validasi pada orang tersebut.
2. Renungkan kembali
Mengulangi perkataan seseorang menunjukkan Anda mendengarkan. Dengan keterampilan ini, gunakan kata-kata yang sama persis dengan yang digunakan orang lain. Bicaralah dengan cara apa pun yang Anda rasa lebih nyaman dan jujurlah dalam percakapan sambil secara eksplisit menunjukkan bahwa Anda mendengarkan.
3. Membaca situasi
Penting mengenali situasi yang dilalui orang terdekat Anda. Soalnya ini akan menentukan kapan waktu tepat memberikan validasi, caranya, dan pilihan kata. Saat mencoba memvalidasi, penting “membaca pikiran”. Sekiranya, kenali emosi orang terdekat Anda. Jika tidak mengenal orang itu dengan baik, atau tidak yakin dengan perasaannya, berikan pertanyaan padanya supaya memberi kesempatan orang tersebut membicarakan emosinya.
4. Memahami
Saat memvalidasi pengalaman atau perasaan orang terdekat, penting memahami konteks. Termasuk merasakan apa yang mereka rasakan, Sejarah mereka, dan situasi mereka. Kenali pula sebab, akibat, atau pemicunya.
Baca juga:
5. Akui yang salah
Ketika mengatakan “Tentu saja, Anda merasa seperti itu karena apa yang telah Anda lalui” berarti Anda mengakui bahwa siapapun yang mengalami perasaan yang sama jika dihadapkan pada situasi sulit. Jelaskan pula bagaimana emosi seseorang masuk akal berdasarkan fakta situasinya.
6. Tunjukkan kesetaraan
Keterampilan validasi, melansir Psychology Today, Kamis, 8 Februari, adalah tentang memperlakukan orang lain secara setara. Bersikaplah tulus dan bereaksi secara alami terhadap apapun yang mereka bagikan kepada Anda. Tanggapi emosi mereka dengna serius dan tunjukkan kasih sayang tanpa membuat mereka rapuh. Jangan lupa, validai mereka sambil juga memvalidasi diri Anda sendiri, pesan Fehling.
Itulah keterampilan validasi yang penting diperhatikan. Penting pula dipahami, bahwa validasi tidak berarti persetujuan. Meski Anda tidak sependapat, Anda tetap bisa memberikan validasi.