Hyundai Optimis Penjualan Kendaraan Roda Empat Stabil di Tahun 2024, Ini Alasannya

JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), agen tunggal pemegang merek (ATPM) kendaraan Hyundai di Indonesia, berhasil mencatat hasil positif selama tahun 2023.

Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pabrikan asal Korea Selatan ini berhasil mencatat penjualan ritel di Indonesia sebanyak 35.736 unit selama tahun lalu, meningkat 18,4 persen dari tahun sebelumnya.

HMID juga menyambut tahun 2024 dengan optimisme bahwa pasar otomotif di Indonesia akan tetap stabil.

Franciscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID, menyatakan kegembiraannya terhadap potensi pergerakan pasar otomotif, terutama dengan pertumbuhan kendaraan listrik yang pesat di Indonesia.

“Kami melihat industri otomotif di Indonesia mulai mengalihkan fokusnya pada kendaraan listrik, jadi perpres 55 tahun 2019 sudah direvisi menjadi perpres 79 tahun 2023. Makanya, pasar otomotif akan lebih baik dari sebelumnya,” ujar Soerjo dalam penjelasan singkat kepada media di Jakarta, Selasa, 6 Februari.

Soerjo juga memprediksi bahwa pasar otomotif Indonesia akan bertahan pada angka sekitar 900.000 kendaraan selama tahun ini, mengingat penjualan ritel otomotif Indonesia mencapai 998.059 unit pada 2023, menurut data Gaikindo.

“Kami memprediksikan bahwa pasar akan stabil di angka 900.000, tapi bukan tidak mungkin akan naik menjadi 1 juta. Harapan kami dengan masuknya mobil listrik, ini adalah gelombang ketiga yang dihadapi industri otomotif Indonesia,” tambah Soerjo.

HMID juga optimis dengan perkembangan industri kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), di mana penjualan kendaraan roda empat Indonesia dapat meningkat sehingga berpotensi mencapai angka 1,1 juta unit, sesuai dengan perkiraan Gaikindo.

“Kalau kita lihat BEV, segmen ini menghasilkan per kapitanya hingga 5.000 dolar AS, sementara Thailand bisa menghasilkan 7.000 dolar AS. Kalau kita bisa mendekati Thailand, maka secara optimis bisa dibilang pasar otomotif tanah air bisa mencapai 1,1 juta unit,” tutup Soerjo.