PT LIB Pastikan Liga 1 2023/2024 Tetap Bergulir Bersamaan dengan Piala Asia U-23 2024
JAKARTA - Peluang diliburkannya Liga 1 2023/2024 ketika Piala Asia U-23 2024 berlangsung ternyata begitu tipis. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menyebut kompetisi akan tetap berjalan di tengah turnamen tersebut.
Piala Asia U-23 2024 akan bergulir di Qatar pada 15 April hingga 3 Mei 2024. Pada waktu yang bersamaan, Liga 1 2023/2024 seri reguler juga masih berjalan.
Ferry Paulus menjelaskan alasan tetap berlangsungnya Liga 1 saat Piala Asia U-23 2024 dimainkan. Dia menyebut ada momen di mana Liga 1 memasuki fase krusial yang tak bisa diliburkan.
"Pada posisi itu kami sudah diskusi dan kami sudah sampaikan timeline kompetisi. Karena itu, (Piala Asia U-23 2024) ada pada 15 April sampai 3 Mei 2024. Tanggal itu juga masa-masa krusial di liga."
"Kalau liga diliburkan, itu tidak mungkin," kata Ferry Paulus dalam keterangannya di Jakarta dikutip pada Rabu, 7 Februari 2024.
Selain kompetisi memasuki pekan krusial, Ferry Paulus juga membeberkan alasan mengapa kans untuk diliburkannya Liga 1 begitu kecil. Mantan bos Persija Jakarta ini mengungkapkan bahwa pembengkakan biaya operasional juga jadi pertimbangan jika meliburkan kompetisi.
Baca juga:
PT LIB tidak masalah meliburkan kompetisi meski Piala Asia U-23 tidak masuk dalam kalender resmi FIFA. Namun, menurut Ferry, PT LIB sebagai operator bertanggung jawab untuk memikirkan potensi pembengkakan biaya operasional klub jika liga dihentikan sementara.
"Kalau dari liga tidak masalah (diliburkan), bukan karena kami banyak duit. Namun, ada konsekuensi untuk menambah biaya kompetisi setidaknya satu bulan," ujarnya.
Seiring dengan pernyataan itu, maka Liga 1 2023/2024 tetap bergulir sesuai jadwal baik di regular series maupun championship series.
Jika liga diliburkan selama Piala Asia U-23 2024, terdapat kemungkinan liga akan selesai di luar jadwal yang sudah diatur.
Molornya jadwal kompetisi bakal berakibat tambahan beban biaya sekitar Rp100 miliar. Situasi itu yang membuat PT LIB mempertimbangkan untuk tetap menjalankan liga sesuai rencana.
"Kalau buat kami tidak seberapa tambahan biaya itu. Namun, ada beban operasional klub mulai dari gaji dan sebagainya. Kami sudah buat simulasi jadi ada kisaran (pembengkakan) Rp100 miliar kalau mundur per bulan," tuturnya.