Google Sediakan Rp314 Miliar untuk Bangun Teknologi yang Aman Bagi Anak

JAKARTA – Teknologi memberikan banyak manfaat untuk anak-anak, baik untuk mempelajari hal baru maupun untuk berkomunikasi. Meski berguna, teknologi juga bisa mengancam anak-anak.

Banyak dampak yang ditimbulkan dari teknologi. Pada tahun 2019, Google mencatat bahwa hasil penelusuran untuk kesehatan mental remaja meningkat lebih dari dua kali lipat. Penelusuran ini terus mengalami peningkatan hingga tahun lalu.

Sejalan dengan penelusuran tersebut, pencarian informasi tentang kontrol orang tuaAI untuk anak-anak, dan waktu pemakaian perangkat juga meningkat pada tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua mulai menyadari bahaya dari teknologi.

Google menghargai hasil penelusuran tersebut dan berusaha menyediakan informasi yang tepat. Sesuai dengan komitmen Google, perusahaan tersebut akan menyediakan dana sebesar 20 juta dolar AS (Rp314 miliar) untuk melindungi anak-anak.

Dana yang disediakan oleh Google.org, organisasi nirlaba dari Google, itu akan diberikan ke sejumlah organisasi yang mendukung kesejahteraan digital, kesehatan mental, dan keamanan online bagi anak di bawah umur atau di bawah usia 18 tahun.

Selain mendukung dalam bentuk pemberian dana, Google juga berinvestasi dalam menghadirkan fitur yang berguna bagi orang tua. Fitur-fitur ini bisa digunakan untuk memahami aktivitas online anak, menetapkan batasan waktu, hingga mengelola izin aplikasi.

Tak hanya fokus mengembangkan fitur, Google juga menyederhanakan interface dan setelan dari beberapa aplikasi seperti Family Link, aplikasi kontrol orang tua, dan SafeSearch di aplikasi Google. Hal ini dilakukan agar orang tua bisa mengontrol anak dengan mudah.

Investasi keamanan berikutnya yang Google lakukan adalah kolaborasi kontrol sandi dan otomatisasi SafeSearch. Dengan kolaborasi kontrol, dua anggota keluarga bisa berkoordinasi dalam memantau anak, sementara SafeSearch akan otomatis aktif bagi pengguna Google di bawah umur.