ENI Bawa Investasi Hingga 16 Miliar Dolar AS, SKK Migas Beri Rincian Proyeknya
JAKARTA - Raksasa minyak dan gas (migas) asal Italia, ENI, diketahui telah menghadap Presiden Joko Widodo terkait rencana investasi sebesar 16 miliar dolar AS di lapangan migas RI.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto membeberkan soal ini saat ditemui di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurutnya investasi tersebut akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek migas yang sedang digarap oleh ENI.
Dwi merinci, sejumlah proyek tersebut antara lain pengembangan proyek eksisting di Lapangan Jangkrik dalam rangka mempertahankan laju produksi dan mengurang decline dengan memasang floating processing unit (FPU) yang menghubungkan 10 sumur bawah laut.
Selanjutnya, kata Dwi,pengembangan proyek Maha-2, pengembangan Proyek Geng North dan Indonesia Deepwater Development (IDD).
"Dan selanjutnya eksplorasi-eksplorasi di sana. Mereka sekarang melihat potensi yang besar di sekitar Geng North dan IDD di Kutai Basin," ujar Dwi kepada media yang dikutip Sabtu 3 Februari.
Menurutnya ENI melihat masih banyak potensi besar yang bisa digarap, apalagi Geng North merupakan lapangan gas yang termasuk dalam temuan raksasa selama tahun 2023.
"Masih besar menurut kacamata mereka, jadi mereka menyediakan dana dan menyiapkan jangka panjangnya.Sekarang aja yang jalan 4 proyek ditambah eksplorasi dan tentu saja mereka punya keyakinan dan eksplorasi itu optimis untuk menemukan cadangan baru," beber Dwi.
Baca juga:
Selanjutnya, kata dia, ENI juga dikabarkan akan menambah jumlah dan besaran investasi untuk menggarap sejumlah proyek yang berhubungan dengan dekarbonasi.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku dirinya baru saja menemani perusahaan minyak dan gas (migas) asal Italia, ENI. untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden.
Dalam pertemuan tersebut Arifin menyebut ENI akan menginvestasikan dana sebesar 16 miliar dolar AS yang akan digunakan untuk menambah produksi gas dalam negeri.
"Iya dampingi ENI. Pengembangan ENI akan menginvestasikan 16 miliar dolar AS di Indonesia untuk menambah produksi gas," ujar Arifin kepada media di Kompleks Istana Negara, Jumat, 2 Februari.
Ditambahkan Arifin, proyek yang akan dikerjakan oleh ENI salah satunya adalah proyek migas di Kalimantan Timur yang merupakan hasil akuisisi dari Neptune dan pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD) yang telah diakuisisi dari Chevron.