Balik dari Venezuela, Menteri ESDM Sebut Incar Potensi Minyak 12 Miliar Barel

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif baru kembali dari lawatannya ke Venezuela.

Dikatakan Arifin, RI tengah mengincar potensi minyak milik Venezuela yang diketahui sebesar 12 miliar barel.

Apalagi, kata dia, perusahaan migas pelat merah RI, PT Pertamina (Persero) telah mengakuisisi Maurel et Prom (M&P)

"Ini kan Pertamina mengambil alih sahamnya Maurel et Prom dan M&P itu punya lapangan di Venezuela. Diambil bekasnya Shell. Potensi 12 miliar barel," ujar Arifin kepada awak media di Gedung Kementerian ESDM, Jumat, 2 Februari.

Dengan pengambilalihan tersebut, Arifin menyebut pemerintah Indonesia tidak ingin lapangan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.

Arifin menjelaskan, potensi minyak di Venezuela tersebut terletak di Lake Maracaibo sebesar 12 miliar barel.

Selain Venezuela, Indonesia juga diketahui melakukan investasi di Aljazair serta beberapa lapangan lainnya di luar negeri.

"Tadi juga ENI datang bosnya, kita sudah rangkumin kerja sama dengan Pertamina untuk bisa bekerja di luar Indonesia," pungkas Arifin.

Asal tahu saja, sebelumnya lawatan Menteri ESDM ke Venezuela membuahkan kesepakatan antarkedua negara di bidang minyak dan gas bumi (migas).

MoU antarkedua negara tersebut salah satunya yakni pengembangan dan penerapan teknologi serta praktik terbaik untuk mengurangi dampak lingkungan di bidang energi.

Dengan payung perjanjian kerja sama itu, PT Pertamina (Persero), sebagai BUMN milik Indonesia di sektor energi, melalui Pertamina International EP (PIEP) diharapkan bisa menjajaki peluang dalam mengakuisisi blok-blok migas baru Venezuela.

Hal itu juga untuk menguatkan eksistensi PIEP yang telah berinvestasi di Venezuela melalui perusahaan Maurel et Prom (M&P).