Bantuan Pangan Beras Dikaitkan dengan Agenda Politik, Bos Bulog: Bebas dari Kepentingan Apa Pun
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi buka suara mengenai bantuan pangan berupa beras dari Bulog sering dikaitkan dengan agenda politik.
Ia menekankan, bantuan pangan ini adalah alternatif untuk mengurangi tekanan gejolak harga sebagai dampak dari bencana El Nino.
Sekadar informasi, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog untuk mendistribusikan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram (kg) untuk 22 keluarga penerima manfaat (KPM).
“Kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apa pun,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 2 Februari.
Bayu mengatakan isu mengenai bantuan pangan yang sering dikaitkan denga agenda politik ini akan menjadi perhatian khusus pihaknya.
“Kami mengamati bahwa Bantuan Pangan yang sedang disalurkan ini seringkali dikaitkan dengan agenda politik tertentu, salah satunya adalah Pemilihan Umum yang saat ini sudah di depan mata. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Bulog,” tuturnya.
Meski begitu, Bayu bilang Bulog tetap konsisten melaksanakan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan sesuai ketentuan. Dengan begitu, diherapkan tujuan program ini membantu masyarakat yang membutuhkan dapat berjalan dengan baik.
“Dan juga sebagai alternatif pemerintah untuk mengurangi tekanan gejolak harga sebagai dampak dari bencana Elnino yang melanda seluruh dunia,” kata Bayu.
Senada, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa pelaksanaan Bantuan Pangan ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan dan agenda apa pun.
Arief menekankan bahwa pelaksanan Bantuan Pangan yang telah berjalan dari tahun lalu ini, akan terus dilaksanakan dengan dasar kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Pelaksanaan Bantuan Pangan yang ditugaskan oleh Presiden ke kami dan Bulog ini akan dilakukan sampai dengan bulan Juni nanti. Jadi pelaksanaannya bukan karena Januari, Februari dan Maret ini misalnya dikatakan karena menjelang pemilu. Tidak, tidak begitu,” ucap Arief.
“Bahkan Bantuan Pangan ini dari tahun lalu pun sudah dilaksanakan, dan ini akan terus dikerjakan mengingat saudara-saudara kita yang sebanyak 22 juta KPM ini sangat membutuhkan,” sambungnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terbuka juga menyampaikan bahwa program yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti Bantuan Pangan ini merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca juga:
Jokowi menekankan, penyaluran beras Bantuan Pangan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengingat saat ini dunia sedang dilanda krisis pangan.
Karena itu, Bulog memberikan bantuan kepada masyarakat dengan menyalurkan beras berkualitas baik ke 22 juta KPM yang ada di seluruh Indonesia.
“Saat ini semua negara tengah dilanda musim kemarau yang panjang, dan ini membuat negara-negara tersebut menahan berasanya untuk keperluan negaranya sendiri. Karena supply-nya terbatas, hal ini yang membuat harga beras menjadi naik. Bantuan Pangan ini disalurkan untuk melindungi masyarakat dari krisis pangan tadi. Dan kita sudah anggarkan untuk dilaksanakan sampai dengan bulan Juni nanti,” ujar Jokowi.