JAKARTA - Perum Bulog melalui program Bulog Peduli Gizi bekerja sama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelontorkan 11.460 kg Beras Fortivit kepada 191 jiwa di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara penyerahan bantuan ini dilaksanakan secara hybrid yang dihadiri oleh Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Pieter.
Bulog Peduli Gizi merupakan wujud nyata Perum BULOG di tengah masyarakat dalam mendukung penurunan prevalensi Balita BGM (Bawah Garis Merah) yang merupakan generasi emas penerus bangsa melalui penyediaan bahan pangan sehat, seimbang serta terjaminnya keamanan bagi balita, salah satunya melalui beras Fortivit," kata Febby yang hadir melalui aplikasi zoom.
Febby menambahkan bahwa terobosan fortifikasi produk pangan seperti pada garam, tepung terigu, minyak dan beras yang telah dikembangkan saat ini sangat bermanfaat guna meningkatkan kualitas nutrisi di makanan, contoh nyatanya seperti yang telah dilakukan BULOG pada Beras Fortivit, dan Bulog siap mendukung dan menjadi partner dalam penyediaan bahan pangan pokok berfortifikasi.
Menurut Hasto Wardoyo yang juga mengikuti secara virtual menyampaikan bahwa Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting 14 persen pada 2024 dan target pembangunan berkelanjutan di 2030 berdasarkan capaian di pada 2024 dan pihaknya sangat berharap dukungan penuh dari para pihak guna mewujudkan Indonesia Bebas Stunting.
“Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Perum BULOG atas bantuan yang diberikan dimana sebelumnya Perum BULOG juga telah memberikan bantuan serupa di Kabupaten Kendal dan Kabupaten Bandung Barat," kata Hasto.
Selanjutnya Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piter yang hadir langsung di lokasi acara dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kepedulian BULOG dan BKKBN terhadap warga Timor Tengah Selatan.
“Semoga dengan bantuan mulia dari BULOG yang bekerjasama dengan BKKBN ini harapannya angka prevalensi stunting di Timor Tengah Selatan dapat ditekan hingga menjadi 0 persen," kata Egusem Piter.
BACA JUGA:
Semoga acara ini dapat dijadikan daya ungkit bagi kolaborasi dan konvergensi antara Perum Bulog, BKKBN dan Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan dan dapat diadaptasi pula di daerah lainnya dalam rangka membangun bangsa mewujudkan Indonesia Sejahtera dan Bebas Stunting.