Penjualan Kendaraan Listrik MX-30 Dihentikan, Mazda Australia: Harga Tinggi Bukan Alasan

JAKARTA - Awal perjalanan Mazda dalam segmen kendaraan listrik (EV) cukup terjal. Dalam dua setengah tahun terakhir, SUV listrik MX-30  hanya terjual sebanyak 131 unit di Australia yang membuat model ini harus dihentikan penjualannya pada akhir 2023.

Vinesh Bhindi, selaku Kepala Mazda Australia, mengatakan bahwa faktor tidak lakunya model ini bukan karena harga yang dipatok terlalu tinggi dan jarak tempuh yang relatif pendek.

“Saya tidak berpikir harga merupakan pendorong utama keputusan kami untuk tidak melanjutkan,” kata Bhindi dilansir Drive, Jumat, 2 Februari.

Ia juga mengatakan bahwa kendaraan ini mendapatkan animo yang baik dari berbagai kalangan ketika diluncurkan pada 2021, namun penjualan kendaraan ini mengalami penurunan karena konsumen ingin mencari hal unik lain.

“Pada akhirnya, kami telah memenuhi permintaan dan memuaskan kebutuhan pelanggan yang menginginkan sesuatu yang unik saat itu,” tambah Bhindi.

Bhindi juga menegaskan bahwa faktor lain MX-30 tidak sesuai harapan karena kendaraan ini berbeda dibandingkan dengan model lainnya, seperti CX-30, CX-3, atau Mazda 3 Hatchback, yang telah memiliki desain dan fitur serupa.

“Ketika melihat mobil seperti MX-30 dan banyak pabrikan lain melakukan hal yang sama, ketika mereka mengeluarkan sesuatu yang sesuai, mobil tersebut meraih hasil yang baik selama beberapa tahun dan kemudian secara umum melambat,” pungkas Bhindi.

Sekadar informasi, Mazda MX-30 untuk pasar Australia dibanderol seharga 66.410 dolar AS atau setara dengan Rp686,9 jutaan. Harga ini jika dibandingkan pesaing jelas cukup mahal mengingat spesifikasi yang ditawarkan.

Mazda MX-30 menggunakan motor listrik permanen tipe synchronous AC dengan daya sebesar 143 dk, serta sistem penggerak roda depan dan transmisi direct-drive.

Kendaraan ini dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 32 kWh yang didinginkan secara cairan dan hanya memiliki jarak tempuh hingga 161 km setelah satu kali pengisian daya. Sementara itu, di Australia ditawarkan dengan jarak tempuh baterai hingga 224 km yang tergolong masih relatif singkat