Santai Tanggapi Dugaan Kampanye Terselubung Jokowi, Anies: Masyarakat Bisa Menilai

JAKARTA - Muncul dugaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanfaatkan kegiatan kerja sebagai praktik kampanye terselubung kepada capres nomor urut 2 yang juga menjabat Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.

Dugaan kampanye terselubung Jokowi untuk ini juga diungkapkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud usai kepala negara tersbeut makan bakso bersama Prabowo, ditemani sejumlah artis dan influencer.

Menanggapi hal itu, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku tak khawatir atas sikap Jokowi yang seakan telah menunjukkan keberpihakannya di Pilpres 2024. Ia pun menyerahkan penilaian ke masyarakat.

"Masyarakat bisa menilai. Yuk, kita jaga sama sama suasana jelang pilpres ini menjadi suasana yang tenang, guyub," kata Anies di Sumenep, Jawa Timur, Rabu, 31 Januari.

Menurut Anies, pada era Reformasi saat ini, pemimpin negara sejatinya mengayomi semua pihak. Keberpihakan pada salah satu kubu, bagi Anies, sama saja mengembalikan Indonesia seperti era Orde Baru.

"Kalau praktik tidak beretika dilakukan, rakyat sendiri yang nanti akan menilai. Saya percaya rakyat Indonesia menginginkan pemilu yang jujur, pelaksanaan yang adil, pelaksanaan yang menggunakan etika," urai Anies.

Beberapa hari lalu, Presiden Joko Widodo mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makan di warung bakso di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, usai meresmikan Graha Utama Akademi Militer Magelang.

"Ya ini kan tadi, ini kan baru saja saya dengan Pak Prabowo meresmikan Graha Utama di Akademi Militer Magelang, setelah itu, makan bakso, sudah," kata Jokowi usai makan bakso dengan Prabowo, Senin, 29 Januari.

Jokowi dan Prabowo makan di warung Bakso Pak Sholeh, kawasan Bandongan, Magelang, dengan pesanan minuman teh hingga kelapa muda. Kegiatan mereka juga disaksikan masyarakat sekitar. Jokowi dan Prabowo mengaku berbincang soal bakso, kelapa muda sampai tahu goreng.

"Makan bakso, bakso-nya enak, udah gitu aja. Ngobrolin bakso, ngobrolin kelapa muda, ngobrolin tahu goreng, udah gitu," jelasnya.

Saat ditanya alasan dirinya kerap mengajak ketua umum partai politik makan bersama, Jokowi menjawab karena makan adalah kegiatan yang enak. "Ya makan-makan kan enak," ucapnya.

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai makan bakso ala Jokowi dan Prabowo punya kesan tersendiri. Meski terlihat biasa, namun simbol dukungan Jokowi kepada Prabowo terbaca makin menguat.

"Makan bakso bareng itu biasa saja dalam keseharian masyarakat Indonesia. Tetapi, masalahnya ini yang makan bakso Prabowo dan Jokowi. Pesan simboliknya tentu sangat kuat, apalagi pada momentum Pilpres," ujar Arifki di Jakarta, Selasa, 30 Januari.

Menurut Arifki, pertemuan simbolik tersebut bakal memunculkan banyak tafsir publik. Semakin banyak diperbincangkan, kata dia, justru akan menguntungkan Capres nomor urut 2 itu jelang hari pencoblosan Pilpres 2024.