OKX Hentikan Layanan Mining Pool, OKB Anjlok 50% Gegara Flash Crash

JAKARTA – Salah satu bursa kripto terkemuka, OKX, baru-baru ini mengumumkan akan menghentikan layanan mining pool dan produk terkait pada 26 Februari 2024. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari penyesuaian bisnis OKX di tengah kondisi pasar kripto yang fluktuatif.

Informasi saja, kolam penambangan atau mining pool adalah layanan yang memungkinkan para penambang kripto untuk bergabung dan menambang blok secara bersama-sama, kemudian membagi imbalan sesuai dengan kontribusi masing-masing. OKX menyediakan mining pool untuk penambangan sejumlah kripto, termasuk Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan lainnya.

Menurut keterangan resmi OKX, registrasi pengguna baru untuk mining pool sudah ditutup sejak 26 Januari 2024. Sementara itu, pengguna yang sudah terdaftar masih bisa menggunakan layanan hingga 25 Februari 2024. Setelah itu, semua layanan terkait mining pool akan dihentikan secara permanen.

OKX tidak menjelaskan alasan di balik penghentian layanan ini. Namun, beberapa analis menduga bahwa hal ini berkaitan dengan rendahnya profitabilitas pertambangan kripto, terutama menjelang halving Bitcoin yang diperkirakan terjadi pada April 2024. Halving adalah peristiwa di mana imbalan untuk menambang satu blok Bitcoin berkurang setengahnya, dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC.

Halving Bitcoin berdampak pada penurunan pasokan Bitcoin baru, yang pada gilirannya dapat meningkatkan harga Bitcoin. Meski begitu, peristiwa halving juga berdampak pada biaya operasional para penambang yang dinilai akan meningkat, sementara pendapatan mereka menurun. Oleh karena itu, banyak penambang yang harus meningkatkan efisiensi atau menghentikan aktivitas mereka.

OKX sendiri merupakan salah satu bursa kripto terkemuka di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai $2,5 miliar (Rp 39,51 triliun). OKX juga memiliki token utilitas sendiri, yaitu OKB, yang digunakan untuk membayar biaya transaksi, mendapatkan diskon, dan mengakses layanan eksklusif di platform OKX.

Namun, harga OKB anjlok drastis pada 23 Januari 2024, ketika harganya merosot lebih dari 50% dalam waktu 15 menit. OKB turun dari $52,02 (Rp 822.000) menjadi $25,10 (Rp 397.000) di bursa OKX, sebelum rebound dengan cepat. Harga OKB saat ini berada di kisaran $52,81 (Rp 835.000), menurut data TradingView.

Pihak OKX menyalahkan flash crash OKB pada serangkaian likuidasi yang dipicu oleh posisi leverage besar saat OKB mencapai $48,36 (Rp 764.000). Hal ini menyebabkan penjualan besar-besaran di pasar, yang memperburuk penurunan harga OKB. OKX mengatakan akan mengganti kerugian pengguna yang terkena dampak dari likuidasi paksa OKB, termasuk perbedaan harga, denda, dan biaya transaksi.

Flash crash OKB terjadi di saat volatilitas pasar kripto meningkat, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penjualan Bitcoin oleh Grayscale Bitcoin Trust, salah satu produk investasi kripto terbesar di dunia. Selain itu, OKX juga baru saja membatalkan keputusan untuk delisting delapan kripto berfokus pada privasi, seperti Monero, Zcash, dan Dash, setelah mendapat protes dari komunitas kripto.