OKB Anjlok 50% dalam Hitungan Detik, OKX Siapkan Rencana Kompensasi
Aset kripto OKB milik bursa OKX mengalami flash crash. (Foto; Dok. Invezz)

Bagikan:

JAKARTA - Token OKB, milik bursa kripto OKX, mengalami penurunan drastis pada hari Selasa, 18 Januari 2024. Harga token tersebut merosot dari sekitar 50,69 dolar AS (Rp 792.000) menjadi hanya 25,10 dolar AS  (Rp 392.000) dalam hitungan detik.

Kejadian ini disebut sebagai flash crash, yaitu fenomena di mana harga aset jatuh secara tajam dalam waktu singkat karena pesanan jual yang besar atau kesalahan teknis. Flash crash kerap terjadi di pasar kripto maupun pasar keuangan tradisional.

Menurut data dari CoinGecko, harga OKB sempat mencapai titik terendah 25,10 dolar AS  pada pukul 13.00 WIB, sebelum kemudian pulih dan saat ini diperdagangkan di kisaran 47,27 dolar AS  (Rp 738.000).

OKX, bursa kripto yang berbasis di Malta, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa flash crash tersebut terjadi akibat likuidasi otomatis dari beberapa posisi yang di-marginalkan setelah harga token turun dari 50,69 USDT menjadi 48,36 USDT.

Informasi tambahan, margin trading adalah aktivitas perdagangan dengan menggunakan pinjaman dari pihak ketiga, biasanya bursa kripto, untuk meningkatkan daya beli. Namun, margin trading juga meningkatkan risiko kerugian jika harga aset bergerak berlawanan dengan prediksi.

Sementara likuidasi otomatis adalah proses di mana bursa kripto menutup posisi margin trading yang merugi untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Hal ini dapat memicu reaksi berantai di mana harga aset semakin turun karena penjualan massal.

OKX menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kontrol manajemen dan mekanisme likuidasi tambahan untuk mencegah kelainan di masa depan. Sementara itu, OKX mengatakan bahwa mereka sedang merancang rencana kompensasi, yang akan dirilis dalam tiga hari mendatang untuk pengguna yang terkena likuidasi.

"Kami memahami situasi ini tidak biasa dan meminta maaf kepada pengguna yang terkena dampak. Kompensasi akan diberikan kepada pengguna yang mengalami kerugian akibat likuidasi yang tidak normal, termasuk pengguna produk pinjaman fleksibel, perdagangan marjin, dan perdagangan multimoneda," tulis perusahaan tersebut, dikutip dari Blockworks.

OKB adalah token utilitas yang digunakan untuk mengakses fitur-fitur khusus di platform OKX, seperti diskon biaya transaksi, akses voting dan tata kelola, serta imbalan bagi pengguna yang menyimpan OKB. OKB saat ini menempati peringkat ke-29 dalam daftar kapitalisasi pasar kripto, dengan nilai 3,18 miliar dolar AS (Rp 49,7 triliun).