Pendarat Bulan SLIM Kembali Hidup Setelah Seminggu Dimatikan
JAKARTA – Setelah mesinnya dimatikan selama lebih dari seminggu, Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) akhirnya kembali menyala. Artinya, pendarat SLIM sudah bisa memulai observasi di Bulan.
Badan Ekplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengatakan bahwa mereka berhasil terhubung dengan pendarat SLIM pada Sabtu, 28 Januari. Lembaga negara itu tidak menjelaskan waktu spesifiknya, mereka hanya mengatakan bahwa komunikasi terjalin di malam hari.
Tak lama setelah komunikasi dengan SLIM terhubung, JAXA mulai menerima data dari kamera spektroskopi multiband (MBC) SLIM. Gambar yang SLIM bagikan memperlihatkan Toy Poodle, salah satu batuan yang menjadi bahan observasi.
Selain Toy Poodle, masih ada lima batuan lain, di antaranya adalah St. Bernard, KAIKEN, Bulldog, SHIBANU, dan AKITAINU. Pemberian nama pada batuan ini sengaja dilakukan agar tim dari JAXA bisa membedakan jenisnya berdasarkan ukuran.
Baca juga:
- Pemeriksaan Kanker Kulit Kini Dapat Dilakukan Secara Langsung dengan Perangkat Deteksi Kanker AI
- Meta Perketat Keamanan, Nonaktifkan Pesan Langsung untuk Pengguna di Bawah Usia 18 di Instagram dan Messenger
- VIDA Raih Peringkat Satu Global dalam Studi Keamanan Biometrik NIST 2023
- Miliarder Dunia Rencanakan Kota Terapung untuk Selamat dari Krisis dan Bencana
Seluruh batuan ini akan menjadi bagian dari observasi, termasuk bagian dari pengamatan MBC 10-band. Selama observasi dilakukan, MBC akan melakukan pemindaian dengan menggerakkan cermin untuk memeriksa bebatuan.
Meski pendarat SLIM sudah berfungsi kembali, keadaan ini tidak akan bertahan lama. Menurut Spacenews, matahari akan kembali terbenam di kawah Shioli pada Rabu, 31 Januari. Saat hal ini terjadi, panel surya SLIM tidak akan bisa mengisi baterai kembali.
SLIM memiliki waktu yang terbatas untuk melanjutkan observasi dan mengisi baterainya. Setelah matahari sudah terbenam, SLIM harus menunggu sinar matahari berikutnya agar panel suryanya bisa menghasilkan listrik dan mengisi baterai.