JAKARTA – Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO), pesawat antariksa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), menemukan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) yang berada di Bulan.
NASA yakin potret yang mereka bagikan adalah pendarat SLIM milik Badan Eksplorasi Jepang (JAXA) yang sedang diistirahatkan karena pembangkit listriknya belum berfungsi. Pasalnya, LRO sempat melewati lokasi itu sebelumnya dan titik tersebut kosong.
Berdasarkan potret LRO yang diambil pada ketinggian 80 kilometer, SLIM berada di 13,3160 derajat lintang selatan dan 25,2510 derajat bujur timur. LRO tidak bisa memperbesar gambarnya lagi karena jaraknya yang cukup jauh dan ia masih harus mengorbit bulan.
Setidaknya, LRO berhasil membuktikan bahwa SLIM mendarat di kawasan yang tepat, yaitu di dekat kawah Shioli. Garis-garis terang di sekitar objek, merujuk pada gambar yang dibagikan LRO, merupakan material batuan yang keluar dari kawah Shioli.
Lokasi pendaratan SLIM saat ini membuat panel suryanya tidak bekerja. Padahal, pesawat ini memerlukan listrik untuk meningkatkan daya baterai. Masalah ini menyebabkan daya baterai terus menurun sehingga JAXA harus mencabut baterainya.
BACA JUGA:
Saat ini, SLIM sedang dimatikan, sementara penjelajah Lunar Excursion Vehicle 1 (LEV-1) dan Transformable Lunar Robot (LEV-2) telah dipisahkan dari SLIM. Meski kedua penjelajahnya baik-baik saja, mereka tidak bisa beroperasi karena menunggu pembangkit listrik berfungsi.
Panel surya yang tidak bekerja terjadi karena pendaratan SLIM yang tidak sesuai harapan JAXA. Seharusnya, pendarat tersebut mendarat 55 meter sebelah barat dari jarak saat ini. Jarak yang tidak tepat ini membuat SLIM jauh dari sinar matahari.
Meski SLIM sedang dimatikan, JAXA yakin bahwa pendaratnya mampu bertahan hingga sel surya mencapai posisinya. Sinar matahari diperkirakan datang dari arah barat, setelah itu panel surya akan menghasilkan listrik dan SLIM bisa dihidupkan kembali.