Meski Ditawari Rusun Baru, Warga Bertahan Tinggali Kampung Susun Bayam tanpa Listrik dan Air

JAKARTA - Sebanyak 40 KK warga Kampung Bayam sampai saat ini masih menghuni Kampung Susun Bayam (KSB). Mereka bertahan di KSB setelah upaya menghuni paksa hunian yang dikelola BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sejak Desember 2023.

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani Muhammad Furqon mengaku sekitar 200 warga Kampung Bayam tetap memilih menempati KSB tanpa aliran listrik dan air, meskipun telah ditawarkan rumah susun (rusun) baru yang akan dibangun Pemprov DKI.

"Begitu, lah. Kami masih (tinggal) di lantai 2. Kan, kita sejak 13 Maret itu kan menunggu kepastian draf yang harus ditandatangani dan sahnya kunci itu diberikan. Sampai sekarang belum (diberikan)," kata Furqon kepada wartawan, Minggu, 28 Januari.

Furqon mengaku pihaknya tak terima jika Jakpro dan Pemprov DKI ingin menjadikan KSB sebagai hunian pekerja pendukung operasional (HPPO) Jakarta International Stadium (JIS) yang letaknya bersebelahan.

Sebab, Furqon memegang janji mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membangun KSB untuk dihuni oleh warga terdampak penggusuran pembangunan JIS tersebut.

"Ini sudah perampasan hak. Menurut kita ini ya, ini sudah tuntas. Artinya bukan janji lagi. Pak Anies sudah memberikan yang terbaik untuk warga Kampung Bayam, namun itu dirampas oleh pemda sekarang," jelasnya.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah menawarkan rusun baru yang masih berlokasi di Kecamatan Tanjung Priok untuk warga Kampung Bayam. Rusun tersebut akan dibangun tahun depan.

Furqon dan warga tetap menolak untuk tinggal di rusun baru tersebut karena wilayah Kampung Bayam merupakan sumber mata pencaharian mereka sejak lama.

"Sekarang Pj gubernur menyatakan untuk membangun 2025. Dua tahun ini ekonomi kami, tempat mencari nafkah kami, sudah dihilangkan sama mereka. Ini jelas perampasan yang benar-benar tidak berpihak," tegas Furqon.

KSB didirikan dan diresmikan oleh Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022. Saat itu, Anies membangun KSB untuk dihuni warga Kampung Bayam yang terdampak penggusuran atas pembangunan JIS.

Polemik antara warga Kampung Bayam dan Pemprov DKI dimulai sejak Anies tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mulanya, warga Kampung Bayam belum diperkenankan menghuni KSB lantaran tak sepakat dengan besaran tarif sewa yang dipatok PT Jakpro selaku BUMD DKI yang mengelola.

Penyelesaian soal tarif berujung buntu. Masalah baru, Pemprov DKI dan Jakpro kini berdalih bahwa KSB akan diperuntukkan sebagai hunian para pekerja operasional JIS. Sementara, warga tetap menuntut agar mereka bisa tinggal di KSB.

Akhirnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memutuskan untuk membangun rumah susun baru yang nantinya bisa dihuni oleh warga terdampak penggusuran pembangunan JIS tersebut. Pembangunan akan dimulai tahun 2025.

"Kami terus berdiskusi untuk bisa mendapatkan solusi yang tepat dan terbaik. Maka dari itu, pemerintah daerah akan membangun rumah susun di sekitar kecamatan Priok, kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit, untuk siapa? Untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam," kata Heru di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari.