Ditanya soal Isu Mundur sebagai Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono Pilih Bungkam

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka suara soal kabar dirinya dibujuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mulanya, saat ditemui usai menunaikan salat Jumat di masjid Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Basuki menjawab sejumlah pertanyaan.

Salah satunya terkait kesiapan prasarana untuk menyongsong upacara 17 Agustus di IKN Nusantara.

"Yang ngurus dari Sekretariat Negara (Setneg). Kami siapkan prasarananya," ujar Basuki kepada wartawan, Jumat, 26 Januari.

Namun, ketika ditanyai ihwal isu dirinya dibujuk mundur sebagai Menteri PUPR, Basuki hanya terdiam.

Saat kembali ditanyakan oleh awak media soal isu tersebut, Basuki meninggalkan wartawan tanpa memberikan komentar apa pun.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara terkait isu mundurnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), belum lama ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengaku belum mengetahui soal tersebut.

Sebab, dirinya belum bertemu dengan Menteri Basuki.

"Saya enggak tahu. Saya juga belum ketemu pak menteri," ujar Zainal Fatah ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 18 Januari.

Zainal Fatah menilai, isu tersebut memang biasa ada di tahun politik seperti sekarang ini.

Menurutnya, hal terpenting saat ini yakni Kementerian PUPR tetap mengerjakan berbagai proyek yang diamanatkan.

"(Isu) itu biasa di tahun politik, yang penting PUPR kerja. Dikasih tugas kami laksanakan seperti harapan teman-teman semua," katanya

Adapun isu bujukan agar Basuki mundur sebagai Menteri PUPR berasal dari ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. Faisal meminta sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari kabinet.

Menurut Faisal, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai beberapa menteri yang dibujuknya.

Bujukan mundur itu disampaikan Faisal Basri kepada para menteri atas dasar penilaian pemerintahan Presiden Jokowi yang berpihak pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Faisal mengeklaim, Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah yang paling siap mundur dari Kabinet Indonesia Maju.