Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara terkait isu mundurnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), belum lama ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengaku belum mengetahui soal tersebut. Sebab, dirinya belum bertemu dengan Menteri Basuki.

"Saya enggak tahu. Saya juga belum ketemu pak menteri," ujar Zainal Fatah ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 18 Januari.

Zainal Fatah menilai, su tersebut memang biasa ada di tahun politik seperti sekarang ini.

Menurutnya, hal terpenting saat ini yakni Kementerian PUPR tetap mengerjakan berbagai proyek yang diamanatkan.

"(Isu) itu biasa di tahun politik, yang penting PUPR kerja. Dikasih tugas kami laksanakan seperti harapan teman-teman semua," katanya.

Saat ditanyai lebih lanjut soal mundurnya Menteri Basuki sebelum masa jabatannya usai, Zainal Fatah lagi-lagi menyebut belum mengetahui soal hal tersebut.

"Saya belum pernah dengar dari pak menteri. Pokoknya kami komitmen jalanin (tugas) sesuai yang di APBN," imbuhnya.

Sebelumnya, ekonom senior Faisal Basri dalam acara diskusi di Jakarta baru-baru ini menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono adalah menteri yang secara moral paling siap untuk mundur dari kabinet.

Menurut Faisal, menteri dari kalangan teknokrat siap mundur karena isu dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam kontestasi pesta demokrasi Februari 2024 mendatang.