Ganjar Soal Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye: Akan Dicatat Sejarah, Orang Berubah karena Sesuatu
JAKARTA - Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo tak mempersoalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkampanye untuk pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia meyakini masyarakat bisa menilainya sendiri.
“Akan dicatat dalam sejarah masing-masing, orang berubah karena sesuatu, dan kemudian orang bisa menilai, enggak apa-apa,” kata Ganjar dalam tayangan YouTube di akun Karni Ilyas Club yang dikutip pada Jumat, 26 Januari.
Ganjar menyebut pilihan Jokowi berkampanye mendukung anaknya yang jadi wakil Prabowo Subianto tentunya menjadi pilihan politiknya dan harus dihormati. “Kalau umpama beliau turun gunung kan statementnya sudah disampaikan, ‘boleh lho presiden kampanye’, saya tidak pernah problem,” tegasnya.
Meski begitu, ia menilai Jokowi harusnya sadar soal tanggung jawab politik dan moral untuk anak muda. “Kalau kemudian elite kita tidak bisa memberikan contoh, tidak mengedukasi maka yang terjadi adalah suka-suka,” ujar eks Gubernur Jawa Tengah itu.
“Kalau sudah suka-suka, yang terjadi hukumnya hanya satu saja, machiavelli. Segala cara akan digunakan,” sambung Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi menyebut presiden maupun pejabat politik termasuk pejabat publik boleh memihak bahkan berkampanye. Asalkan tak ada fasilitas negara yang digunakan.
Baca juga:
- Lucunya Mama Papua, Sambut Blusukan Gibran di Pasar Phaara Sentani dengan Teriakan 'Gibran Sayang'
- Ganjar Sering Menginap di Rumah Warga, Atikoh: Sudah Dilakukan 10 Tahun Bukan Karena Pilpres
- Istri Ganjar Sebut Posyandu Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
- Siti Atiqoh Berencana Siapkan Wadah Bagi Lulusan Luar Negeri
"Ini kan hak demokrasi, hak politik setiap orang, setiap menteri, sama saja. Presiden itu boleh lho kampanye, presiden tuh boleh lho memihak," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 24 Januari.
Mantan wali kota Solo itu bahkan memberi sinyal terbuka untuk berkampanye. Hal itu disampaikan Jokowi dihadapan Menteri Pertahanan yang juga Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto.