Bitfarms Siap Bangun Fasilitas Pertambangan Bitcoin 100 MW di Kota Ini
JAKARTA – Perusahaan pertambangan bitcoin terbesar di dunia, Bitfarms, secara resmi mengumumkan pihaknya berhasil membeli lahan seluas 60 hektar di Yguazu, Paraguay. Rencananya, lahan ini akan digunakan untuk mendirikan fasilitas mining Bitcoin dengan kapasitas 100 megawatt (MW).
Proyek ini merupakan bagian dari rencana ekspansi Bitfarms yang menargetkan untuk meningkatkan kapasitas hashrate-nya menjadi 21 exahash per detik (EH/s) pada akhir tahun ini.
Sebagai informasi tambahan, Bitfarms adalah perusahaan pertambangan bitcoin yang terdaftar di bursa saham AS. Bitfarms beroperasi berbagai negera termasuk Kanada, Argentina, dan Brasil. Perusahaan ini memiliki lebih dari 65.000 penambang yang menghasilkan hashrate sekitar 6,5 EH/s. Pada bulan November 2023, Bitfarms berhasil menghasilkan 392 bitcoin, dengan biaya produksi rata-rata sebesar $6.500 (Rp102,3 juta) per bitcoin.
Di lahan anyar ini, Bitfarms berencana membangun fasilitas pertambangan bitcoin baru yang akan menggunakan energi terbarukan dari Bendungan Itaipú, bendungan tenaga air terbesar ketiga di dunia dengan kapasitas terpasang sebesar 14 gigawatt. Fasilitas ini diharapkan dapat beroperasi pada paruh kedua tahun 2024, dan akan mendukung strategi peningkatan armada Bitfarms yang melibatkan pembelian 100.000 penambang T21 dari Bitmain.
Baca juga:
"Tanah yang baru saja kami akuisisi terletak di pusat Paraguay dekat Bendungan Itaipú, bendungan tenaga air terbesar ketiga di dunia dengan kapasitas terpasang sebesar 14 gigawatt," ujar Geoff Morphy, presiden dan CEO Bitfarms pada hari Rabu. "Lokasi ini strategis untuk memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang melimpah di wilayah ini, sehingga fasilitas baru ini akan berkelanjutan secara ekonomi maupun lingkungan."
"Setelah Yguazu beroperasi, lebih dari 85% portofolio kami akan didukung oleh energi hijau berbiaya rendah yang mendukung pertambangan bitcoin yang berkelanjutan secara lingkungan," tambahnya.
Bitfarms menargetkan untuk mencapai kapasitas hashrate sebesar 21 EH/s pada akhir tahun 2024, yang akan meningkatkan produksi bitcoin perusahaan secara signifikan. Dengan biaya produksi yang rendah dan efisiensi energi yang tinggi, Bitfarms berharap dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersihnya, serta mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas penambangannya.