Elon Musk Klaim Platform X Lebih Rendah Konten Antisemitisme
JAKARTA - Pemilik platform media sosial X, Elon Musk, mengklaim bahwa platformnya memiliki jumlah konten antisemitisme yang lebih sedikit dibandingkan dengan aplikasi lain. Hal ini, menurut audit yang telah diinisiasinya. Pernyataan ini disampaikan Musk pada Senin, 22 Januari dalam sebuah konferensi tentang penanggulangan antisemitisme.
Musk, yang sebelumnya mengunjungi situs Auschwitz-Birkenau bekas kamp konsentrasi Nazi Jerman, menghadiri konferensi di kota Krakow, Polandia bagian selatan. Konferensi tersebut membahas peningkatan antisemitisme sejak konflik Israel-Hamas dimulai pada Oktober.
Platform X telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir dan mengalami penurunan pengiklan besar setelah Musk setuju dengan seorang pengguna X yang menyebarkan teori konspirasi antisemit. Meski demikian, Musk mengatakan pada Senin lalu bahwa prinsip umum platform media sosial tersebut adalah kebebasan berbicara, dan informasi yang salah harus diperbaiki.
"Audit luar yang telah kami lakukan... menunjukkan bahwa jumlah antisemitisme paling sedikit ada di X, jika dibandingkan dengan semua aplikasi sosial lainnya," ujar Musk saat diwawancarai di atas panggung oleh jurnalis konservatif AS, Ben Shapiro.
Musk tidak menyebutkan siapa yang melakukan audit atau membagikan rincian dari laporan tersebut. Ia juga tidak menjawab pertanyaan dari jurnalis lainnya.
Baca juga:
Acara di Krakow, yang diselenggarakan oleh European Jewish Association (EJA), berfokus pada "lonjakan antisemitisme yang mengkhawatirkan di Eropa" sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada Oktober.
Ketika ditanya tentang keseimbangan antara kebebasan berbicara dan penanggulangan ujaran kebencian, Musk menyatakan bahwa platformnya lebih memihak kebebasan berbicara.
"Pada akhirnya, menurut saya, kebebasan berbicara yang menang, bahwa jika seseorang mengatakan sesuatu yang salah, terutama di platform kami, Anda dapat langsung memberikan tanggapan koreksi," ujarnya. "Jadi jika seseorang mencoba menyebarkan kebohongan, seperti penyangkalan Holocaust, mereka dapat segera dikoreksi. Dan Anda tidak bisa menghilangkan label itu."