Mantan CEO Perusahaan Penambangan Kripto IcomTech, Marco Ochoa, Divonis 5 Tahun Penjara
JAKARTA - Pada 19 Januari, mantan CEO perusahaan penambangan kripto IcomTech, Marco Ochoa, dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun setelah mengaku bersalah atas dakwaan konspirasi untuk melakukan penipuan melalui transfer kawat.
Menurut pengajuan pada 19 Januari di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York, Hakim Jennifer Rochon memerintahkan Ochoa untuk menyita 914,000 dolar AS dan secara sukarela menyerahkan diri untuk menjalani hukuman 60 bulan, dimulai pada 19 Maret. Dia akan mengikuti masa pembebasan bersyarat selama dua tahun.
Pada September 2023, Ochoa mengaku bersalah atas satu dakwaan konspirasi untuk melakukan penipuan melalui skema Ponzi berbasis kripto di IcomTech. Ia menjabat sebagai CEO perusahaan penambangan tersebut dari tahun 2018 hingga 2019.
“IcomTech merupakan salah satu skema penipuan kripto skala besar, dan Ochoa, sebagai CEO yang disebutkan, memainkan peran penting dalam mengembangkan IcomTech dan pada akhirnya merugikan lebih banyak korban,” kata Jaksa Amerika Serikat Damian Williams pada bulan September.
Baca juga:
- Friar Paolo Benanti, Ahli Kecerdasan Buatan dari Vatikan, Dorong Regulasi Etika AI Global
- PUBG MOBILE TikTok LIVE Fest 2023 Digelar di Bali, Dihadiri Selebriti dan Kreator Ternama
- Microsoft Ungkap Serangan Siber oleh Kelompok yang Disponsori Rusia
- CEO OpenAI Rencanakan Investasi Miliaran untuk Pabrik Semikonduktor Global
Menurut Departemen Kehakiman, IcomTech menjanjikan investor pengembalian harian atas produk investasi, tetapi mereka tidak dapat menarik dana. Pihak berwenang menuntut Ochoa dan eksekutif IcomTech lainnya pada November 2022, sekitar tiga tahun setelah perusahaan itu runtuh.
David Carmona, pendiri IcomTech, juga mengaku bersalah atas satu dakwaan konspirasi untuk melakukan penipuan melalui transfer kawat pada Desember 2023. Empat eksekutif IcomTech lainnya yang menjadi terdakwa dalam kasus ini telah menyatakan bersalah dan tidak bersalah, tetapi Ochoa adalah yang pertama kali dihukum.
Banyak figur kripto yang muncul di ruang sidang selama 12 bulan terakhir sebagai respons terhadap penindakan oleh otoritas Amerika Serikat. Pada November 2023, mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried dinyatakan bersalah atas tujuh tuduhan pidana dan diperkirakan akan dijatuhi hukuman pada Maret. Mantan CEO Binance Changpeng Zhao juga mengaku bersalah atas satu tuduhan pidana sebagai bagian dari kesepakatan antara jaksa dan bursa kripto tersebut.