LMKN Incar Konser Musisi Asing untuk Genjot Royalti Live Event
JAKARTA - Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) terus berupaya meningkatkan penghimpunan royalti. Khusus untuk sektor live event atau konser musik, mereka akan berfokus pada konser-konser musisi internasional yang digelar di Indonesia.
Yessy Kurniawan selaku Komisioner LMKN mengatakan, pihaknya tengah berupaya untuk menghimpun royalti live event dari konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 lalu.
Menurutnya, ada lagu-lagu yang ditulis oleh penulis lagu Indonesia dalam konser tersebut, dan nilainya terbilang cukup besar, mengingat hasil penjualan tiket sangat besar.
Baca juga:
“Saat ini LMKN sedang berjuang penuh pada konser yang sangat besar kemarin, yaitu konser Coldplay. Itu ada lagu dari anak-anak bangsa kita yang jadi pembuka acara,” kata Yessy Kurniawan saat jumpa pers di Kantor LMKN, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 17 Januari.
“Itu nanti akan mendapatkan prorata yang sama, kalau dia akan membayar sesuai dengan perhitungan kita,” sambungnya.
Yessy menyebut banyak kasus konser musisi internasional di Indonesia yang melibatkan penampil dalam negeri, sehingga ada hak dari penulis lagu yang karyanya dibawakan di sana.
Fokus terhadap konser musisi internasional juga dinilai mampu meningkatkan nilai penghimpunan royalti, karena sebagian besar mereka dijual dengan harga tiket yang lebih mahal ketimbang konser musisi dalam negeri.
“Jadi, di konser-konser asing kita harapkan dan kita minta untuk EO itu harus membayar (royalti). Karena ternyata band-band pembukanya itu adalah band-band anak bangsa kita. Jangan sampai royalti yang besar yang harus dibayarkan itu tidak dirasakan oleh band-band pembuka yang ternyata menggunakan karya-karya pencipta kita di Indonesia,” pungkas Yessy Kurniawan.