Jurnalis Wael al-Dahdouh Peliput Gaza yang Kehilangan 5 Anggota Keluarga Bakal Dirawat di Qatar
JAKARTA - Jurnalis Al Jazeera, Wael al-Dahdouh, tiba di Mesir via Rafah dalam perjalanannya ke Doha, Qatar untuk menjalani perawatan kesehatan pada Selasa 17 Januari waktu setempat.
Jurnalis yang terus meliput dan mengabarkan kondisi terkini di Gaza, Palestina ini harus mendapatkan perawatan medis akibat serangan Israel.
Organisasi Jurnalis Mesir menyatakan pihak berwenang Mesir telah memfasilitasi kedatangan Dahdouh di Mesir dari Gaza.
“Dahdouh mengatakan dia akan melakukan perjalanan ke Qatar untuk perawatan medis,” tulis pernyataan Organisasi Jurnalis Mesir lewat Anadolu dikutip Antara, Rabu 17 Januari.
Belum ada komentar dari pihak berwenang Mesir mengenai laporan tersebut.
Dahdouh telah kehilangan lima anggota keluarganya selama serangan Israel ke Gaza. Istri, dua putra, putri, dan cucu laki-lakinya tewas dalam agresi Israel.
Pada Desember 2023, Dahdouh juga sempat mendapat perawatan kesehatan usai meliput Kota Khan Younis di Gaza selatan. Saat melakukan kinerja jurnalistik itu, Dahdouh mendapat serangan milter Israel selamat, sementara rekannya yang berprofesi sebagai juru kamera, Samer Abu Daqqa tewas ditembak pasukan Israel.
Baca juga:
- Wanita Bokingan di Mataram Diduga Terlibat Jaringan Sabu, Ditangkap Bareng Pengedar di Hotel Melati
- Istana Tepis Isu Jokowi Angkat Jutaan PNS Jika Prabowo-Gibran Menang
- Pemerintah Ketok Pajak Hiburan 40-75 Persen, Pj Gubernur Minta Daerah di Jabar Lakukan Perhitungan
- KPU Ungkap 1 TPS di Rejang Lebong Blank Spot Internet, Akses Sirekap Terkendala
Pekan lalu, Organisasi Jurnalis Mesir baru saja menganugerahi Dahdouh Penghargaan Kebebasan Pers 2024 sebagai penghormatan atas ketangguhannnya meliput di tengah serangan Israel.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.
Sedikitnya 24.285 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh akibat serangan Israel. Sementara itu, 61.154 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Menurut PBB, 85 persen penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.