Barcelona Kalah Memalukan di el Clasico, Xavi Hernandez Berkali-kali Minta Maaf
JAKARTA - Barcelona kalah memalukan 4-1 melawan rival klasik Real Madrid. Kekalahan telak di el clasico itu terjadi di final Piala Super Spanyol, Senin, 15 Januari dini hari WIB. Pelatih Barca Xavi Hernandez berulang kali meminta maaf atas kekalahan itu.
Kekalahan mengecewakan Barca karena Xavi sempat menyebut perbedaan timnya saat ini hanya sehelai rambut dengan Madrid.
Xavi pun sudah me-warning Madrid bila Barca sudah siap mempertahankan trofi juara saat laga final menghadirkan el clasico.
Namun dalam duel di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Barca sama sekali tak berkutik menghadapi Madrid. Pertahanan Blaugrana begitu gampang dibobol Vinicius Jr yang bisa mencetak hattrick.
Bahkan Vinicius sudah mencetak gol saat laga baru berjalan tujuh menit. Dan dama tempo 10 menit, gawang Barca sudah dua kali kebobolan.
"Ini sungguh memalukan. Saya sangat kecewa dan merasa sedih," kata Xavi saat menanggapi hasil buruk di laga final. "Tetapi inilah sepak bola dan kami harus bisa mengatasi perasaan menyakitkan," ujar dia lebih lanjut.
Xavi mengakui Barca kalah segala-galanya. Menurut dia Madrid bermain sangat bagus baik saat melakukan transisi maupun menyerang.
Saat tertinggal 2-0 lewat gol-gol Vinicius, Barca berharap bangkit setelah Robert Lewandowski mencetak gol yang memperkecil ketinggalan mereka. Namun Madrid kemudian mendapat penalti yang dituntaskan dengan baik oleh Vinicius.
"Kami sesungguhnya banyak berharap di laga final ini. Tetapi kami justru menunjukkan penampilan yang buruk. Kami mengawali laga dengan buruk meski ada kesempatan untuk bangkit. Tetapi penalti yang kemudian menghabisi kami," ucapnya.
"Madrid merusak permainan kami baik saat melakukan serangan balik maupun transisi. Kami minta maaf kepad fans. Kami tidak bisa menghadapi Madrid. Kami belajar banyak dari kekalahan ini. Saya juga pastikan Barca akan bangkit," ucapnya.
Xavi berkali-kali meminta maaf atas kegagalan mempertahankan trofi di Piala Super Spanyol itu. Dirinya juga menyatakan bertanggung jawab atas kegagalan Barca.
Baca juga:
- Shin Tae-yong: Kalau Tak Ada Gol Kedua Irak, Timnas Indonesia Bisa Menang atau Seri
- Timnas Indonesia Resmi Melayangkan Protes ke AFC soal Gol Kedua Irak
- Soal Bahan Bakar Hidrogen, Honda: Punya Masa Depan Cerah Asal Didukung Infrastruktur
- Royal Enfield Shotgun 650 Resmi Meluncur di India, Harganya Rp67 Jutaan
"Ini momen untuk menyampaikan permintaan maaf kepada suporter dan menerima kritik. Apalagi, kami memang tidak menunjukkan tim yang sesungguhhnya di final, khususnya saat melawan Madrid," kata dia lagi.
Barca kehilangan peluang meraih satu trofi, tetapi mereka masih punya harapan di Copa del Rey. Di babak 16 besar, los Cules akan bertemu tim dari divisi tiga Unionistas dan kemudian menghadapi Real Betis di La Liga Spanyol.
Barca juga masih bertahan di Liga Champions. Lolos di babak 16 besar, mereka bertemu jawara Serie A Italia, Napoli.
Sebaliknya di kompetisi domestik, Barca sudah ditinggalkan Madrid yang memimpin klasemen. Menduduki peringkat empat, Barca ada di bawah Madrid, Girona dan Atletico Madrid. Barca yang memiiki poin 41 masih tertinggal delapan poin dengan Madrid.