Hanya Ada 8 OTT KPK Sepanjang Tahun 2023, Apa Saja?
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap hanya ada delapan operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar sepanjang 2023. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 10 kali operasi senyap.
“Dalam penanganan tersebut di antaranya KPK melakukan delapan giat tangkap tangan. Pertama, manipulasi dan suap pemeriksaan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau,” kata Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers digedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Januari.
Nawawi kemudian menjelaskan tangkap tangan lainnya adalah terkait suap proyek jalur kereta api di Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa-Sumatera. Dalam kasus ini, Direktur Prasarana Perkeretapian DJKA Kemenhub Harno Trimadi ikut terjerat bersama sejumlah nama lainnya dan pengembangan masih dilakukan.
Tangkap tangan ketiga adalah suap pengadaan digital Bandung Smart City yang menjerat Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Keempat adalah suap pengadaan barang dan jasa Badan SAR Nasional (Basarnas) yang menjerat Kepala Basarnas Laksdya Henri Alfiandi. Kemudian Suap pemeriksaan BPK Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya yang menjerat Yan Piet Mosso yang merupakan Bupati Sorong.
Berikutnya, ada juga tangkap tangan yang berkaitan dengan pemberian hadiah atau janji pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso, Jawa Timur. Suap proyek pengadaan jalan di wilayah Kalimantan Timur.
“Kedelapan pemberian hadiah atau janji dalam pengadaan barang dan provinsi Maluku Utara,” ujar Nawawi.
Baca juga:
Nawawi juga memerinci komisi antirasuah telah menangani ratusan kasus korupsi. Dia menyebut ada 127 penyelidikan, 161 penyidikan, 129 penuntutan, 124 eksekusi, dan 94 kasus dinyatakan inkrah atau berkekuatan hukum tetap.
Sementara jumlah aduan masyarakat yang masuk ke komisi antirasuah mencapai 5.079 laporan. “Dari jumlah tersebut 690 diarsipkan dan 4.389 dilakukan verifikasi,” ungkap Nawawi.
Dari 4.389 yang diverifikasi 1.962 di antaranya dalam proses telaah, 3 laporan diteruskan ke pihak eksternal, 9 laporan diteruskan ke internal, dan 2 laporan masih proses verifikasi.
“Kemudian 2.413 diarsipkan,” pungkasnya.