JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika Sugiarto menyebut pihaknya turut mengamankan barang bukti berupa dokumen dan alat elektronik terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu.
Adapun 8 orang terjaring OTT KPK tersebut salah satunya adalah Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Sementara, yang lainnya merupakan pejabat Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Sampai dengan saat ini, sudah ada 8 orang di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK dan juga turut diamankan uang, dokumen dan barang bukti elektronik," kata Tessa kepada wartawan, Minggu, 24 November.
KPK juga memberikan apresiasi jajaran Polda Bengkulu yang mendukung OTT terhadap kedelapan orang tersebut, kemarin.
"KPK mengapresiasi Jajaran Polri Baik Kapolda Bengkulu Irjen Pol Anwar, S.Ik, M.Si khususnya Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata, S.Ik. beserta jajaran, atas dukungannya dalam membantu proses pengamanan kegiatan tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK di Propinsi Bengkulu," tutur Tessa.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini sekitar pukul 15.32 WIB. Rohidin dibawa dengan kendaraan dinas KPK. Mengenakan baju lengan panjang, topi dan masker, Rohidin masuk ke gedung KPK tanpa mengucapkan kalimat apapun.
KPK mengonfirmasi telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap tujuh orang di Bengkulu pada Sabtu 23 November malam. KPK juga menyita sejumlah uang bersamaan dengan OTT yang diduga berkaitan untuk pendanaan di Pilkada 2024.
BACA JUGA:
"Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan Minggu, 24 November.
Alex belum bisa menjabarkan nilai uang yang ikut disita. Saat ini, pihak yang terseret OTT sedang dibawa dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk diperiksa.
“Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan,” tutur Alex.