Nigeria Tunda Peluncuran Stablecoin Sendiri, Masih Tunggu Lampu Hijau dari Bank Sentral
JAKARTA - Nigeria terpaksa harus menunda rencananya untuk meluncurkan stablecoin sendiri pada Februari mendatang. Pasalnya konsorsium yang terdiri dari bank dan startup fintech Nigeria, masih menunggu persetujuan dari Bank Sentral Nigeria.
Stablecoin Nigeria, yang disebut cNGN, adalah mata uang digital yang nilainya terikat dengan mata uang resmi Nigeria, naira. Stablecoin ini dikembangkan oleh Konsorsium Stablecoin Afrika (ASC), sebuah kelompok yang beranggotakan startup fintech dan bank Nigeria, seperti Flutterwave, Cowrywise, Kuda Bank, dan lainnya.
ASC mengumumkan pada 9 Januari bahwa mereka telah mendapatkan lampu hijau dari CBN untuk meluncurkan cNGN pada 27 Februari. ASC mengklaim bahwa cNGN akan menjadi stablecoin pertama yang mematuhi regulasi di Afrika, dan akan membantu mempercepat adopsi mata uang digital bank sentral (CBDC) di Nigeria.
Namun, pada 15 Januari, ASC mengeluarkan pernyataan baru yang menyatakan bahwa peluncuran cNGN ditunda. ASC mengatakan bahwa mereka masih berkomunikasi dengan CBN dan badan regulasi lainnya. Selain itu, ASC juga mesti turut serta dalam pengujian produk atau layanan keuangan baru di lingkungan yang teregulasi.
"Kami ingin menjelaskan bahwa cNGN tidak akan diluncurkan secara publik pada 27 Februari 2024. Kami masih berkomunikasi dengan Bank Sentral Nigeria dan badan regulasi lainnya untuk berpartisipasi dalam program kotak pasir regulasi," kata ASC dalam pernyataan resminya.
ASC menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk mematuhi regulasi dan panduan yang berlaku. Konsosrsium tersebut hanya akan meluncurkan cNGN setelah mendapatkan persetujuan terkait. ASC juga berjanji untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada para pemangku kepentingan.
Baca juga:
Stablecoin Nigeria Berpotensi Dorong Adopsi Kripto
Stablecoin Nigeria, jika berhasil diluncurkan, berpotensi mendorong adopsi kripto di Nigeria, yang merupakan salah satu negara dengan aktivitas kripto tertinggi di dunia. Menurut laporan Chainalysis, Nigeria menempati peringkat ketiga di dunia dalam hal nilai transaksi kripto per kapita pada tahun 2021.
Stablecoin Nigeria juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perekonomian Nigeria, yang mengalami krisis mata uang, inflasi, dan kelangkaan uang tunai. Dengan menggunakan cNGN, masyarakat Nigeria dapat melakukan transaksi lintas batas, remitansi, dan pembayaran digital dengan cepat, murah, dan aman.
Selain itu, stablecoin Nigeria juga dapat menjadi jembatan antara aset fiat dan digital, serta mendukung pengembangan CBDC di Nigeria. CBN sendiri telah meluncurkan eNaira, yaitu CBDC resmi Nigeria, pada Oktober 2021. Namun, eNaira belum banyak digunakan oleh masyarakat, karena masih terkendala oleh masalah teknis, regulasi, dan edukasi.
Menurut CoinDesk, cNGN akan interoperabel dengan eNaira, serta dengan jaringan blockchain publik lainnya, seperti Binance Smart Chain dan Bantu Network. Dengan demikian, cNGN dapat memfasilitasi integrasi antara ekonomi tradisional dan ekonomi digital di Nigeria.
Namun, peluncuran stablecoin Nigeria masih harus menunggu persetujuan dari CBN dan badan regulasi lainnya. ASC berharap agar proses ini dapat selesai secepat mungkin, agar cNGN dapat segera diluncurkan dan memberikan dampak positif bagi Nigeria.