Defisiensi Taurin pada Kucing, Berbahayakah? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

YOGYAKARTA – Taurin adalah asam amino yang merupakan bahan penyusun protein dan nutrisi penting bagi kucing. Asam amino ini tidak dapat dibuat tubuh kucing karena tidak memiliki enzim yang dibutuhkan. Maka kucing memerlukan taurin setiap hari sebagai bagian penting dalam makanannya.

Taurin ditemukan dalam sebagian besar protein hewani, seperti daging, hati, telur, dan mudah diperoleh dari mangsa alami seperti ikan, burung, dan hewan pengerat. Sejak tahun 1987, taurin disetujui oleh American Association of Feed Control Officials (AAFCO) sehingga produk makanan kucing lebih diperkaya taurin.

Ilustrasi gejala defisiensi taurin pada kucing (Freepik)

Taurin berfungsi penting untuk kucing. Termasuk untuk kesehatan jantung, otak, dan reproduksi. Selain itu, taurin juga penting bagi penglihatan, produksi asam empedu, dan membantu pencernaan bekerja dengan baik. Nah, ketika kucing kekurangan taurin, seringkali dialami setelah berbulan-bulan kurang makan. Gejala yang dialami ketika kucing kekurangan taurin, antara lain sebagai berikut:

  1. Kerrusakan mata dengan lesi yang dapat menyebabkan kebutaan.
  2. Gangguan reproduksi.
  3. Disfungsi jantung dan kardiomiopati dilatasi (DCM) yang pada akhirnya menyebabkan gagal jantung.
  4. Ketulian.
  5. Defisiensi imun yang mungkin terlihat ketika anabul mengalami infeksi berulang kali.
  6. Nafsu makan yang buruk.
  7. Intoleransi.
  8. Atrofi otot.

Defisiensi taurin pada kucing, seringkali disebabkan pola makan yang tidak memadai atau kurang mengandung taurin. Melansir PetMD, Rabu, 10 Januari, untuk mendiagnosis defisiensi taurin, dokter hewan biasanya melakukan pemeriksaan kadar taurin dalam darah dan memeriksa gejalanya. Pakan seringkali juga dapat dianalisis mengenai kadar taurinnya.

Cara mengatasi defisiensi taurin pada kucing, memerlukan suplementasi. Mungkin suplementasi berlangsung seumur hidup. Tetapi biasanya hanya memerlukan waktu beberapa bulan sampai gejala kekurangan taurin membaik. Penting pula bagi pemelihara anabul untuk memperhatikan pola makan dan memastikan kucing diberi makanan lengkap serta seimbang. Namun bagi kucing dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti kucing yang mengidap penyakit jantung, sebagian besar obat diberikan seumur hidup.