Google Hibahkan Rp1,5 Miliar untuk Pembuat Konsep Mitigasi Risiko Teknologi

 

JAKARTA – Pada Agustus lalu, Google membuka program penghargaan Trust and Safety Research. Program ini dibuat untuk mendukung penelitian dari para akademisi dengan memberikan hibah.

Setelah beberapa bulan mengevaluasi proposal yang diajukan para peneliti terkait dampak sosial dari teknologi, Google akhirnya memilih sembilan konsep untuk didanai. Masing-masing konsep ini akan mendapatkan hibah sebesar 100 ribu dolar AS (Rp1,5 miliar).

Konsep pertama yang Google pilih adalah pembelajaran lanskap disinformasi di Bulgaria. Sylvia Ilieva dan Keith P. Kiely dari Universitas Sofia akan memetakan konteks nasional dan narasi disinformasi yang menyasar kelompok minoritas.

Selanjutnya, Google memberikan penghargaan ke Katharina Krombholz dari CISPA, lembaga sains nasional Jerman. Katharina merancang alat peringatan dan pelaporan bagi anak-anak dan remaja. Konsep ini dibuat untuk memerangi eksploitasi seksual pada anak.

Penerima penghargaan berikutnya adalah Mai ElSherief dari Universitas Northeastern dan Kristen Vaccaro dari Universitas California. Keduanya membuat konsep pembelajaran disinformasi tentang migran melalui studi pararel dari pola disinformasi.

Konsep selanjutnya yang menerima penghargaan dari Google adalah analisis lintas budaya terkait dinamika grooming secara online. Kathryn Seigfried-Spellar dari Universitas Purdue dan Virginia Soldino Garmendia dari Universitas València akan menyelidiki pengaruhnya berdasarkan jenis kelamin dan usia serta taktik pelaku dan respons korban.

Berikutnya, Josephine Wolff dari Universitas Tufts akan menganalisis perspektif sektor swasta dan publik mengenai UU AI Uni Eropa (UE), sementara Jakob Demant dari Universitas Kopenhagen akan memahami tantangan yang dihadapi negara kecil di Eropa dalam menandai kejahatan dan kebencian.

Hazel Murray dari Universitas Teknologi Munster dan Sanchari Das dari Universitas Denver akan meningkatkan kepercayaaan digital melalui pertahanan penipuan keuangan untuk para lansia, sedangkan Kolis Summerer dari Universitas Bozen dan Matteo Leonida dari Universitas Bologna akan mengklarifikasi konten ilegal berdasarkan UU Layanan Digital UE.

Konsep terakhir yang menerima penghargaan dari Google adalah pemahaman perilaku penipu digital menggunakan Model Bahasa Besar (LLM). Konsep ini dibuat oleh Taylor Berg-Kirkpatrick dari Universitas California San Diego dan Stefan Savage dari Universitas California.

Seluruh konsep yang terpilih ini dianggap penting bagi Google dalam memitigasi risiko teknologi dan mendorong hal positif bagi masyarakat. Nantinya, konsep-konsep ini akan dimanfaatkan oleh Google dalam mengembangkan dan menegakkan kebijakan internal mereka.