TKN: Anies dan Ganjar Terlalu Sibuk Serang Prabowo, Masyarakat Jadi Gagal Dapat Manfaat Adu Gagasan Capres

JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani menyayangkan masyarakat tidak mendapatkan manfaat dari debat capres.

Alasannya TKN menganggap capres Anies Baswedan dan capres Ganjar Pranowo terlalu sibuk menyerang capres Prabowo Subianto.  

Diketahui, debat ketiga Pilpres bertemakan pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan globalisasi. Namun, kedua capres lain malah sibuk menilai kinerja Menteri Pertahanan.

"Sangat disayangkan masyarakat gagal mendapatkan manfaat adu gagasan yang maksimal tentang bagaimana kita akan meningkatkan kualitas hankam, kebijakan luar negeri, dan geopolitik ke depannya, karena hanya Pak Prabowo yang berusaha menyampaikan laporan prestasi pertahanan kita, sekaligus visi dan misinya ke depan," ujar Rosan dalam keterangannya, Rabu, 10 Januari.

"Sedangkan capres 01 dan 03 terlalu sibuk menyerang bahkan bekerjasama untuk menjatuhkan dan mengolok-olok postur pertahanan bangsa saat ini," sambungnya.

Mantan Wakil Menteri BUMN itu juga menyesalkan sikap Anies dan Ganjar yang dianggap memberikan contoh yang tidak baik kepada masyarakat.

Dua mantan kepala daerah itu, kata Rosan, juga terlalu mempersoalkan pembelian alutsista bekas yang padahal negara-negara lain juga melakukan hal yang sama.

“Yang paling saya sesalkan adalah kok dua orang calon pemimpin di level itu kok tidak bisa menempatkan dan membawa diri mereka dengan pas dan pantas. Contoh saja, paslon 01 dan 03 bolak-balik menyerang soal pembelian alutsista bekas, bahkan mencemooh dengan nilai 5 dan 11/100 soal itu. Padahal pertahanan bukan saja soal alutsista," katanya. 

"Jadi sangat tidak pas dan tidak pantas apalagi untuk kita di Indonesia yang punya sejarah melawan dan mengalahkan para penjajah dari Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang yang bersenjata canggih hanya dengan batu, keris, golok, badik, dan bambu runcing,” imbuh Rosan.

 

Kendati demikian, Rosan menilai, debat capres kemarin sekaligus menjadi ajang menguji tujuan dan karakter kepemimpinan dari setiap calon pemimpin. Sebab menurutnya, seorang negarawan pasti siap mengorbankan dirinya demi mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa.

"Kami bangga karena Pak Prabowo terbukti sebagai pemimpin yang mati-matian mempertahankan moral masyarakat dan membela pertahanan Indonesia, walaupun harus mengorbankan dirinya diserang, dijatuhkan, bahkan difitnah di hadapan ratusan juta rakyat yang menonton," pungkasnya.