Lembaga China Retas AirDrop untuk Batasi Materi Anti-Pemerintah
JAKARTA – Sebuah lembaga yang didukung pemerintah China menemukan cara untuk mengambil data pengguna iPhone. Melalui AirDrop, mereka bisa memperoleh email dan nomor telepon pengguna.
Menurut laporan Bloomberg, lembaga yang tidak disebutkan namanya ini bisa meretas AirDrop dengan memecahkan enkripsi fitur tersebut. Tindakan yang didukung oleh pemerintah ini adalah bagian dari pemberantasan konten anti-pemerintah.
Tindakan pengambilan data pengguna AirDrop ini diumumkan pertama kali oleh pihak kepolisian China. Biro Peradilan Kota, bagian dari kepolisian, mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi beberapa tersangka, tetapi mereka tidak mengungkapkan penangkapannya.
“Ini meningkatkan efisiensi dan akurasi penyelesaian kasus dan mencegah penyebaran komentar yang tidak pantas serta potensi pengaruh buruk,” kata biro tersebut melalui unggahan online, dikutip melalui Engadget.
Sebenarnya, tindakan pemecahan enkripsi ini dilakukan karena bentuk keamanan dari AirDrop. Fitur tersebut menggunakan alat komunikasi terenkripsi sehingga data pengguna seperti ID Apple, nomor telepon, dan email tidak akan terungkap.
Keamanan yang kuat ini dijadikan sebagai sarana penyebaran materi anti-pemerintah oleh para aktivis. Mereka akan saling membagikan informasi yang dilarang di internet dan sudah dibatasi oleh Great Firewall of China, sistem yang dikelola pemerintah untuk membatasi informasi.
Baca juga:
Satu-satunya kelemahan pemerintah adalah pelacakan informasi melalui AirDrop. Para aktivis sering membagikan catatan aksi protes yang mencakup tanggal, waktu, dan lokasi, serta informasi lainnya yang tidak disukai oleh pemerintah.
Pihak pemerintah yang khawatir telah membicarakan masalah ini dengan Apple. Keluhan ini ditanggapi dengan peluncuran sistem baru di AirDrop, yaitu kemampuan menerima pesan dari publik hanya dalam waktu 10 menit.
Lewat dari waktu yang telah diatur oleh Apple, sistem AirDrop yang mampu menerima pesan dari Semua Orang akan langsung berganti menjadi Hanya Kontak. Namun, upaya ini dianggap masih kurang sehingga pemerintah mencari cara untuk memecahkan enkripsi AirDrop.