Mitos Diet yang Perlu Kamu Tahu
JAKARTA - Minimnya pengetahuan masyarakat awam soal diet mengakibatkan munculnya banyak mitos yang berkembang. Mereka berpikir upaya penurunan berat badan yakni mengurangi asupan makanan.
Mungkin, kamu termasuk salah satu orang yang berupaya mengurangi berat badan dengan cara jarang makan, karena cuma sampai situ logikamu. Padahal, pola diet kamu salah besar. Bukannya badan jadi ideal, yang ada malah lemas dan tak sehat.
Pakar kebugaran, Jansen Ongko, mencatat beberapa mitos yang beredar di kalangan masyarakat seputar diet. Mitos-mitos ini ternyata tak sepenuhnya benar.
1. Diet tunda jam makan.
Beberapa orang memutuskan untuk menunda jam makan agar mengurangi asupan makanan yang masuk dalam tubuh. Kebanyakan, mereka melewatkan sarapan dan menggabung jam makan dengan makan siang.
Kata Jansen, makan lebih sedikit dari jumlah kebutuhan kalori harian memang menurunkan berat badan. Tapi, kelamaan tubuh akan merasakan kelaparan terus menerus.
"Kemudian, kondisi tubuh menjadi kurang enerjik dan tidak seenerjik seperti jika kamu rutin memakan makanan sehat. Pada akhirnya hal itu hanya memperlambat metabolisme tubuh, bukan menurunkan berat badan," ucap Jansen saat dikonfirmasi VOI, Sabtu, 7 Maret.
2. Makan larut malam bikin gemuk.
Lapar yang muncul sebelum tidur memang sering bikin kesal. Mau makan, tapi teringat ucapan teman bahwa makan larut malam membuat berat badan makin naik. Padahal, kata Jansen, makan malam tidak selalu buruk.
"Kuncinya adalah apa yang dimakan, bukan pada jam berapa kita makan," tutur dia.
Jansen melanjutkan, bagi sebagian orang, makan malam sedikit lebih larut dapat membantu mengurangi rasa ingin makan pada tengah malam. Kata dia, kamu boleh saja makan di malam hari dengan porsi sekitar 10 persen dari total kalori. Misalnya, makan buah atau sayur dengan porsi secukupnya.
"Setidaknya makan pisang, atau apa. Yang harus diingat, kalau tidur jangan perut kosong. Mengingat, orang yang diet kualitas tidurnya juga menurun. Pada malam hari setelah beraktivitas kita lemas, apalagi ditambah kerjaan yang banyak, ditambah stres," jelas Jansen.
Namun, kata dia, perlu hati-hati agar tidak makan malam terlalu dekat dengan jam tidur. "Hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan tidur ketika fungsi pencernaan sedang bekerja ekstra untuk mencerna makanan yang baru saja dikonsumsi," lanjutnya.
3. Pantang makanan berlemak.
Diet memang bertujuan mengurangi lemak. Sebab, kelebihan konsumsi dari makanan berlemak dapat membuat pinggang bertambah lebar dan kesehatan mulai memburuk.
Namun harus diingat, lemak itu adalah cadangan air tubuh. kalau mau diturunkan lemaknya, artinya energinya digunakan. Yang perlu diketahui, lemak yang harus dihindari adalah lemak jahat.
"Ada sumber lemak baik seperti yang banyak terdapat dalam makanan sehari-hari seperti salmon, olive oil, kacang-kacangan, alpukat, dan telur memiliki banyak keuntungan bagi kesehatan," ucap Jansen.
Lemak baik yang Jansen sebutkan dapat mengurangi kolestrol jahat, mengurangi risiko penyakit jantung, dan melindungi persendian, dan membantu menurunkan lemak tubuh yang berlebihan.