Anies Ungkit Tanah Prabowo di Debat, TKN Pemilih Muda: Retorikanya Sengaja Menyudutkan
JAKARTA - Wakil Komandan Tim Pemilih Muda (Fanta) TKN Prabowo-Gibran, Osco Olfriady Letunggamu, menyoroti pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyinggung soal kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat ketiga Pilpres.
Osco mengatakan, pernyataan Anies tersebut membuat banyak pendukung paslon nomor urut 2 kecewa. Sebab, mantan gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra itu dinilai sengaja menyerang Prabowo secara pribadi.
Menurut Osco, argumen dan statement Anies itu tidak relevan dengan tema debat yakni, pertahanan, keamanan nasional, hubungan internasional dan geopolitik.
"Itu (menyebut tanah Prabowo, red) tentu tidak relevan. Retorikanya seperti sengaja menyudutkan," ujar Osco, Selasa, 9 Januari.
Karena itu, politikus Partai Demokrat tersebut menilai wajar jika banyak pendukung Prabowo yang kecewa dengan pernyataan Anies. Apalagi Prabowo telah berjasa dalam karirnya sebagai pemimpin ibukota.
"Jadi kalau banyak kader keberatan dengan cara Anies, ya itu wajar," kata Osco.
Baca juga:
- Ada Spanduk Prabowo-Gibran Saat Presiden Bagikan Bansos di Serang, Istana Tegaskan Tak Ada Kaitan dengan Jokowi
- Prabowo: Ada Manusia Mukanya Tebal Banget, Saya Geleng-geleng Kepala
- Dapat Nilai 11/100 dari Anies, Prabowo: Emang Gue Pikirin
- Berang Disinggung Aset Tanah 340 Ribu Hektare, Prabowo: Dia Pinter atau Goblok Sih?
Osco juga berkomentar soal pengadaan alutsista bekas yang menjadi bahan serangan dua capres lawannya. Menurutnya, apa yang dijelaskan Prabowo sudah tepat.
"Dalam dunia Teknologi, mesin mempunyai umur produktivitasnya sehingga itu akan menjadi barometer harga dan umur kadaluarsa pemakaiannya. Artinya setelah kadaluarsa bukan berarti langsung dibuang. Alat militer bukan makanan yang setelah tanggal kadaluarsa tidak bisa di konsumsi," katanya.
Terlebih, lanjut Osco, sebagian besar partai politik pendukung paslon lain di DPR RI juga mendukung pembelian alutista bekas tersebut. Sebab butuh waktu lama jika berharap membeli alutsista baru.
"Jika perang terjadi seketika seperti di Ukraina- Rusia, dan kita masih menunggu alutsista dikirim, bagaimana kita bisa siap dalam keadaan perang," kata Osco.