Melangkah Lebih Maju, BYD Mulai Pembangunan Pabrik Baterai Sodium Ion di China
JAKARTA - Produsen kendaraan listrik terkemuka asal China, BYD, yang juga memproduksi baterai EV, ingin melangkah lebih maju di segmen kendaraan ramah lingkungan. Mereka resmi mulai pembangunan pabrik baterai sodium ion pertamanya di China.
Mengutip dari laman Carnewschina, Minggu, 7 Januari 2024, jenama asal China ini menginvestasikan angka besar dengan rencana ambisius mencapai kapasitas baterai tahunan sebesar 30 GWh.
Meskipun baterai litium-ion saat ini menjadi komponen utama pada kendaraan, beberapa perusahaan diketahui sedang mengembangkan bahan kimia baru, yaitu sodium ion.
Sodium ion mampu menghasilkan baterai dengan harga lebih rendah, jangkauan lebih luas, pengisian daya lebih cepat, dan penggunaan bahan baku lebih sedikit.
Seperti diketahui, baterai sodium ion menawarkan alternatif lebih murah dibandingkan litium, tapi memiliki kepadatan energi lebih rendah.
Baterai tersebut sangat berguna pada mobil kecil berbiaya rendah atau kendaraan roda dua yang tidak memerlukan kepadatan energi lebih tinggi.
Langkah yang dilakukan BYD ini juga menjadi jawaban atas JAC Group, yang sebelumnya sudah mulai membuat kendaraan listrik bertenaga sodium ion pertamanya.
Baca juga:
Bahkan, model pertama kendaraan tersebut sudah diluncurkan dari jalur produksi minggu lalu dan pengiriman diperkirakan akan dimulai bulan ini.
Berdasarkan keterangan Deputi Chief Engineer of JAC Group, Xia Shunli, baterai sodium ion akan menjadi solusi yang baik untuk memopulerkan kendaraan listrik lebih banyak lagi.
Selain JAC, merek lainnya yaitu Jialing Motors Group juga mengumumkan telah mulai produksi massal kendaraan listrik yang ditenagai oleh baterai sodium ion. Mobil tersebut bernama JMEV EV3.