Teka-teki Tewasnya IRT Bersimbah Darah di Aceh, Tak Ada Tanda Rumah Dibobol Maling, Siapa Pembunuhnya?

BANDA ACEH - Satreskrim Polresta Banda Aceh tidak menemukan adanya tanda-tanda pencurian dengan kekerasan (curas) dalam kasus terbunuhnya seorang ibu rumah tangga (IRT) di wilayah Kajhu Kabupaten Aceh Besar.

"Kami dalami TKP berulang dan mendetail. Memang dugaan awal itu curas. Ternyata hingga saat ini, tidak ditemukan barang berharga yang hilang," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama, di Banda Aceh dikutip ANTARA, Kamis, 4 Januari.

Padahal, kata Fadillah, di dalam rumah tersebut ada sepeda motor, dan bahkan handphone serta cincin emas korban juga tidak hilang.

Tim lantas menyelidiki lebih jauh ke akses masuk rumah, juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda dibobol maling, bekas congkelan atau dorongan paksa pintu maupun jendela.

"Tidak ada barang yang hilang. Maka kami di sini masih membutuhkan saksi lain dan ke TKP karena minim saksi," ujarnya.

Sebelumnya, seorang IRT asal Kota Sabang Evy Marina Amaliawati (53) ditemukan meninggal bersimbah darah dalam rumahnya di Gampong Kajhu Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (2/1).

Korban diduga dibunuh oleh seseorang menggunakan sebuah batu di bagian kepala. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh anaknya Cut Nur Marlia (25) sekitar pukul 05.00 WIB. 

Sejauh ini, lanjut Fadillah, pihaknya sudah memeriksa sebanyak enam saksi, yaitu dua orang tetangga, dua anak korban, kepala dusun dan pacar korban.

Berdasarkan hasil keterangan saksi tetangga, keduanya tidak mendengar adanya suara atau jeritan orang saat peristiwa terjadi antara pukul 03.00 WIB, sampai 17.00 WIB.

"Dalam rumah saat itu hanya ada mereka berdua yaitu korban bersama satu anaknya. TKP juga nempel dengan rumah kiri dan kanan dan depan juga dekat," katanya.

Selain itu, Fadillah juga menjelaskan, berdasarkan keterangan anak korban, malam itu ia pulang ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB setelah ngopi bersama pacarnya.

Sekitar pukul 02.30 WIB anak korban ini mendengar suara langkah seseorang di dalam rumah, kemudian ia menelpon pacarnya. Tetapi tidak dihiraukan dan langsung tidur.

Setelah, ia terbangun dan kembali itu melihat bayangan orang dalam rumah memakai baju hujan (mantel). Akhirnya ia mengaku sempat kaget dan pingsan.

"Ketika sadar dari pingsan, lalu ia melihat ibunya sudah bersimbah darah di kamarnya, dan menelpon cowoknya pukul 05.00 WIB untuk datang," ujarnya.

Saat ini, sambung Fadillah, terhadap jenazah korban sudah dilakukan autopsi dan dikembalikan kepada keluarga.

"Maka selanjutnya kita masih menunggu hasil autopsi, sehingga lebih jelas penyebab kematiannya," ujar Kompol Fadillah.