Khofifah Minta Tim Unair Teliti Kematian Puluhan Paus yang Terdampar di Modung Bangkalan
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin mengetahui penyebab terdamparnya puluhan ikan paus yang kebanyakan mati di perairan Modung, Bangkalan, Madura. Khofifah meminta dokter dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga Surabaya menelitinya.
"Jadi untuk sampel ikan paus yang sudah mati akan segera diteliti oleh tim FKH Unair yang sudah datang, dan akan kita tunggu hasilnya," kata Khofifah, Sabtu, 20 Februari.
Baca juga:
- BKSDA Jatim Selidiki Penyebab Puluhan Paus Terdampar di Modung Bangkalan Madura
- Update COVID-19 Per 20 Februari: Kasus Baru 8.054 dari 69.479 Spesimen Diperiksa
- Khofifah Instruksikan Kerahkan 2 Ekskavator Evakuasi Puluhan Paus Terdampar di Modung Bangkalan
- Presiden Jokowi Akui Tracing dan Testing COVID-19 di Indonesia Jauh dari Standar
Khofifah sudah mengirimkan dua unit ekskavator untuk mengevakuasi bangkai ikan paus tersebut. Bangkai ikan paus ini kemudian dikuburkan.
“Jadi memang ikan paus yang sudah mati kan harus segera dikuburkan di sekitar ini," katanya.
Hingga saat ini, kata Khofifah, terdapat 49 ikan paus mati setelah terdampar. Sementara yang hidup ada tiga ekor dan dilepas ke laut lepas digiring dengan perahu para nelayan.
"Jadi ikan paus ini kalau dilepas ke laut harus bersama-sama. Karena ada suasana kebersamaan dari ikan paus ini, mengikuti satu napas luar biasa," kata Khofifah.