Anak Buah Anies Beberkan Penyebab Banjir Jakarta Hari Ini: Curah Hujan Melebihi Daya Tampung Sistem Drainase
JAKARTA - Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusmada Faizal menjelaskan penyebab banjir yang terjadi sejak kemarin hingga hari ini di sejumlah wilayah Jakarta, khusunya di Jakarta Timur.
Kata Yusmada, tingkat curah hujan sejak Kamis, 18 Februari sampai hari ini sangat tinggi hingga melebihi daya tampung sistem drainase di Jakarta.
"Jakarta itu mengalami hujan dari kemarin siang, dan terus-menerus sampai dengan tadi pagi. Itu terjadi hujan merata seluruh Jakarta, mulai dari kategori lebat, sangat lebat, bahkan ada sampai ekstrem," kata Yusmada di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Februari.
Yusmada menjelaskan, curah hujan sejak kemarin hingga hari ini paling tinggi berada di kawasan Halim Perdanakusuma dengan 160 milimeter per hari, Manggarai dan Pasar Minggu 130 milimeter per hari, dan Sunter Hulu 107 milimeter per hari.
Sayangnya, sistem drainase di DKI dibangun dengan daya tampung curah hujan antara 50 sampai 100 milimeter per hari. Drainase di kawasan tersebut tak mampu menampung air dengan curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan luapan air sampai pemukiman.
"Perlu diketahui, sistem drainase kita itu didesain berdasarkan curah hujan 50 sampai 100 mililiter per hari. Makanya, kalau terjadi hujan ekstrem sampai 160 milimeter, terjadilah meluap," jelas dia.
Baca juga:
Hari ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat terdapat 99 RT di Jakarta yang terendam banjir hari ini. Rinciannya, ada 3 RT di Jakarta Barat dan 96 RT di Jakarta Timur.
Sebagian wilayah sudah surut. Namun, di RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, masih tergenang banjir. BPBD sedang melakukan pemompaan di PHB Sulaiman dan Kalimalang.
"Akibat hujan yang kemarin siang, umumnya itu jam 5 kemarin sudah surut. Begitu juga yang hujan tadi malam, tadi pagi jam-jam 09.00 itu sudah surut. Kecuali memang wilayah yang seperti yang di Cipinang Melayu, itu termasuk juga hujan yang di Halim," tuturnya.
"Lalu, tinggi muka air di aliran Kali Sunter masih tinggi. Semua armada, semua potensi, semua alat kita, kita kerahkan untuk menangani genangan di Cipinang Melayu," imbuhnya.