Media Asing Al Jazeera Juluki Gibran 'Nepo Baby', TKN Buka Suara
JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, buka suara soal adanya media asing yang memberi julukan 'Nepo Baby' untuk cawapres Gibran Rakabuming Raka.
Merujuk pada pemberitaan di Al Jazeera, TKN menilai label 'Nepo Baby' terbantahkan oleh performa Gibran di debat cawapres pekan lalu.
"Ini menarik, justru saya membaca beritanya Al Jazeera, saya nggak tahu kalau berita yang lain. Al Jazeera mengatakan penampilan Mas Gibran Rakabuming Raka menurut peneliti dari Singapura bisa memupus tuduhan bahwa dia seorang nepo baby," ujar Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko di Jakarta, Kamis, 28 Desember.
"Artinya apa, pendapat di Al Jazeera, itu terbantahkan dia seorang nepo baby, bahwa dia punya kemampuan. Nah kalau kemudian dia ditafsirkan dijuluki nepo baby malah justru ini pengertian yang bertentangan 180 derajat," sambungnya.
Sebagai informasi, Nepo Baby merupakan istilah Bahasa Inggris. Dikutip dari The Independent, nepo adalah kependekan dari nepotism, yang didefinisikan oleh Kamus Bahasa Inggris Collins sebagai ‘penggunaan kekuasaan yang tidak adil untuk mendapatkan pekerjaan atau keuntungan lain bagi keluarga atau teman’.
Dengan demikian, Nepo Baby dapat diartikan sebagai istilah yang merujuk pada anak-anak yang sukses dalam karier serupa dengan dan karena koneksi orang tuanya.
Meski begitu, direktur juru debat TKN Prabowo-Gibran itu tak mau ambil pusing jika Gibran dijuluki 'Nepo Baby'. Menurutnya, Gibran sudah sering dilabeli istilah negatif.
"Nggak ada masalah, Mas Gibran kan juga sering dijuluki macam-macam, belimbing sayur apa segala macam. Menurut saya, kita senyumin-senyumin saja. Saya pikir ini bagian dari upaya untuk men-downgrade pasangan kita. Nyatanya, masyarakat mengapresiasi," kata Budiman.
Hal tersebut, lanjutnya, tergambar dari hasil survei yang menyebut Gibran memenangkan pertarungan debat melawan dua seniornya.
"Jadi, pendapat Al Jazeera justru menyatakan salah tuduhan bahwa Gibran seorang nepo baby dan persepsi masyarakat atas debat cawapres menempatkan Mas Gibran sebagai pemenang," jelasnya.
"Dan itu juga persepsi dari pemilih-pemilih partai yang tergabung dalam koalisi pendukung capres-capres yang lain," kata Budiman menambahkan.
Baca juga:
- Kapolda Metro Bantah Bertemu SYL Saat Tangani Kasus Pemerasan dengan Tersangka Firli Bahuri
- Elektabilitas Naik, Timnas AMIN Yakin Anies-Muhaimin Masuk Putaran Kedua
- Besok, Bawaslu Jakpus Bacakan Putusan Kasus Gibran Bagi-bagi Susu di CFD
- Kubu Anies-Muhaimin Merasa Tak Dapat Perlakuan Adil, Tuding Kubu Prabowo-Gibran Diistimewakan
Dikethahui, Media asing Al Jazeera menuliskan berita berjudul "Indonesian Leader's Son Brushes Off 'Nepo Baby' Tag in Feted Debated Showing".
Media asal timur tengah itu menyebutkan, Gibran dinilai menepis tuduhan nepotisme yang dilekatkan pada dirinya sebagai putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam debat cawapres, Jumat, 22 Desember lalu.
Al Jazeera menulis, Gibran mendapatkan tuduhan sebagai 'nepo baby' atau 'anak ningrat' yang melanjutkan politik dinasti.
Namun, tuduhan itu ditepis karena Wali Kota Solo itu tampak mendominasi acara debat dengan pemahaman terhadap isu ekonomi dan investasi.