Harga Kripto ORDI Melambung, Tembus Rp1,2 Jutaan

JAKARTA - Tahun 2023 menjadi tahun yang istimewa bagi dunia kripto. Pasalnya token BRC20 mulai bermunculan. BRC20 merupakan standar token baru yang inovatif di blockchain Bitcoin.

Token BRC20 memungkinkan pembuatan dan pertukaran token dan NFT, seperti halnya token ERC20 di Ethereum, namun dengan keamanan dan efisiensi yang lebih tinggi berkat mekanisme Proof-of-Work (PoW) Bitcoin.

Token BRC20 dibuat dengan menggunakan protokol Ordinals, yang menyisipkan data ke dalam satuan terkecil Bitcoin atau Satoshi. Dengan cara ini, setiap satoshi dapat diubah menjadi token khusus yang dapat ditransaksikan dalam jaringan Bitcoin. Salah satu token BRC20 yang paling populer adalah ORDI, yang mencetak rekor baru pada hari Selasa.

ORDI, DSPW dan SATS Meroket

Salah satu token BRC20, ORDI, berhasil menorehkan harga tertinggi di level $81,34 (Rp 1.266.000) per koin, sebelum turun menjadi kisaran $68 (Rp 1.048.000) hingga $72 (Rp 1.109.000) per koin. Saat ini ORD memiliki kapitalisasi pasar sekitar $1,46 miliar (Rp 22,5 triliun).

Meskipun anjlok lebih dari 14% dalam sehari, ORDI telah melonjak sebesar 2.333% sejak empat bulan lalu, ketika nilainya hanya $2,86 (Rp 44.000) per koin. Kenaikan ORDI juga diikuti oleh token BRC20 lainnya yang mengalami kenaikan yang luar biasa.

Misalnya, DSPW, token BRC20 lainnya, memiliki pasokan beredar sebanyak 1,2 miliar token, dengan harga $1,66 (Rp 25.600) per token, sehingga memiliki kapitalisasi pasar sebesar $1,99 miliar (Rp 30,6 triliun). Token SATS, yang merupakan satuan terkecil Bitcoin, memiliki sirkulasi sebanyak 2,1 kuadriliun token, dengan harga $0,0008168 (Rp12,6) per token, sehingga memiliki kapitalisasi pasar sebesar $1,71 miliar (Rp 26,3 triliun).

Meskipun ada kontroversi mengenai token BRC20 dan inskripsi Ordinals yang memakan ruang blok Bitcoin, minat yang tinggi terhadap token digital yang dapat dikoleksi dan token baru ini menunjukkan adanya permintaan yang kuat dari investor dan trader kripto.