Di Hadapan Kapolri, Sultan Rifat Mengaku Tak Ingin Sia-siakan Hidup Meski Pakai Alat Bantu Bicara

JAKARTA – Sultan Rifat Al Fatih, korban kabel fiber optik menjuntai di Jakarta Selatan mengaku dirinya akan lebih semangat dan optimis menjalani kehidupannya di kemudian hari, meski menggunakan elektrolaring untuk berbicara. Semangat itu ia tunjukan di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta, belum lama ini.

"Saya masih coba tunjukin pak. Soalnya, terlepas dari kekurangan saya sekarang, itu nggak jadi hambatan buat saya, untuk lanjut ke depan. Bahkan saya anggap kekurangan saya malah jadi sebuah keunikan untuk memotivasi saya, Pak," ungkap Sultan.

Sultan mengatakan tak ingin menyia-nyiakan keadaannya saat ini. Bagi Sultan, kondisinya sekarang merupakan kesempatan hidup kedua yang diberikan Tuhan.

"Mohon doanya juga, Pak. Biar saya bisa dilancarkan ke depannya, biar bisa jadi orang," pinta Sultan kepada Sigit.

"Saya juga merasa semangat ini, saya nggak mau menyia-nyiakan kesempatan hidup saya yang kedua, Pak," tambahnya.

Mendengar semangat tersebut, Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengajak Sultan salam komando sebagai tanda komitmen untuk terus semangat melanjutkan hidup.

"Kita deal ya, deal ya, (Sultan) harus berhasil ya," ujar Sigit.

Selain itu, Jenderal Listyo Sigit memberikan motivasi kepada Sultan agar bisa sukses dan berhasil meraih cita-citanya.

"Setelah ini, kuliah lagi, lulus, tunjukkan bahwa Sultan bisa jadi orang besar, berhasil, dan saya yakin," ucap Jenderal Sigit.

Sultan kini berbicara dengan alat bantu elektrolaring. Sultan mengatakan kondisinya saat ini bukan merupakan kekurangan, melainkan keunikan.

Mendengar optimisme Sultan, Jenderal Sigit pun mengangkat kedua jempol tangannya dan memberi pesan menyentuh. Dia mengatakan, orang besar lahir dari permasalahan besar.

"Cocok. Pokoknya harus yakin bahwa orang besar itu dilahirkan dari banyaknya permasalahan besar yang dihadapi. Kalau dia bisa melewati itu, saya yakin Sultan bisa jadi orang besar," kata Jenderal Sigit.

"Kita tunggu 5-10 tahun lagi, ya. Buktikan ke kita semua," sambung.

Pertemuan Jenderal Sigit dengan Sultan berlangsung di Markas Besar Polri, Jumat, 22 Desember, pukul 15.30 WIB. Dalam pertemuan itu hadir juga kedua orang tua Sultan, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Asep Hendradiana, Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Hariyanto, dan Ketua Tim Dokter yakni dr Yosita Rachman.