Two Kids, Identitas Pop Remaja Otentik Vania Abby
JAKARTA - Musisi pendatang baru Vania Abby baru saja meluncurkan single bertajuk "Two Kids" sekaligus menjadi penanda identitas dirinya sebagai pujangga pop remaja yang otentik.
Sengaja menghindari aliran musik pop remaja (teen pop) yang semakin lama semakin tersaturasi, Vania Abby meracik produksi musik "Two Kids" yang cenderung lebih mutakhir, meleburkan berbagai subgenre pop seperti bedroom pop, dream pop, lo-fi, dan chillwave. Penyanyi dan penulis lagu berusia 17 tahun itu resmi membuka pintu gerbang menuju skena musik Indonesia dengan karya musik independen berbahasa Inggris lewat lagu dengan midtempo berdurasi 3 menit dan 46 detik.
Sebagai seorang pendatang baru di industri musik Indonesia, Vania Abby dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, mengaku memahami betul bahwa melahirkan karya perdana merupakan sesuatu yang sangatlah sakral. Dia pun memutuskan untuk memilih "Two Kids" sebagai single perdana karena meyakini bahwa lagu tersebut, mulai produksi musik hingga pembuatan lirik, sepenuhnya mencerminkan identitas dalam berkarya.
"Aku memandang diriku sebagai seorang musisi yang mengedepankan purity sekaligus authenticity," kata Vania Abby.
Vania Abby tidak menghadirkan satu pun elemen yang mengada-ada dari lagu "Two Kids". Ditulis secara tunggal, "Two Kids" terinspirasi dari potret nyata masa lalu sang musisi ketika dia mencicipi masa akil balik nostalgik yang bernama cinta pertama.
Meski begitu, tidak seperti balada cinta pada umumnya, "Two Kids" berusaha mendokumentasi cinta pertama yang kandas melalui perspektif lebih empati.
Menerapkan teknik vokal cadence yang masih terbilang langka di skena musik Indonesia, tekstur mezzo-soprano Vania Abby menghidupkan kembali sebuah memori yang pahit bercampur manis. Dia menyebut bahwa ada kombinasi antara rasa sedih dan rasa syukur yang terpancar dari lagu tersebut.
Musisi yang terinspirasi dari storyteller muda seperti Maisie Peters, Lizzy McAlpine, Gracie Abrams, dan band alternative-pop Reality Club itu mencoba untuk menceritakan sebuah pengalaman hidup tertentu dengan kacamata yang self-reflective, namun tidak terkesan melodramatis.
"Memang betul bahwa lagu ‘Two Kids’ ini bercerita tentang romansa remaja, namun, aku belajar bahwa periode tersebut adalah lebih dari sekadar pengalaman yang stereotip. Bisa dibilang bahwa periode tersebut menjadi langkah pertama aku baik sebagai seorang musisi maupun sebagai seorang manusia untuk bertumbuh dan mengenal dunia yang sesungguhnya," Vania Abby menerangkan.
Selain itu melalui “Two Kids”, Vania Abby hendak menggarisbawahi identitas sebagai seorang storyteller di atas seorang penghibur.
BACA JUGA:
"Sebagai seorang penggiat musik, aku selalu mendahulukan ceritera sebelum bahana. Itulah mengapa aku berusaha untuk selalu cermat dalam merajut lirik lagu-laguku. Di pengujung hari, aku berharap para pendengar di luar sana bisa memandang aku sebagai seorang musisi yang mampu meriwayatkan sebuah narasi, dan tidak hanya sekadar menawarkan melodi pop yang catchy," dia berharap.
Dia menegaskan pula bahwa "Two Kids" bukanlah usaha yang eksperimental atau sekadar coba-coba. Dengan merilis single perdana tersebut ke telinga khalayak luas, Vania Abby turut membulatkan komitmen sebagai seorang musisi profesional.
"Meskipun aku bukanlah alumni ajang pencarian bakat, mantan penyanyi cilik, atau semacam itu, aku bisa pastikan bahwa tekad dalam berkarya tidak kalah menggelora. Aku ingin membangun ikatan emosi yang murni dengan para pendengar nantinya. Lebih dari itu, aku ingin para pendengar kelak bisa memandang aku sebagai semacam cermin yang turut merefleksikan betapa emosional sebuah kehidupan," kata Vania Abby.
Single "Two Kids" oleh Vania Abby dirilis secara independen dan bisa didengarkan di semua platform streaming digital sejak 15 Desember lalu.